Valentine Days, Ini Kata Remaja Kita

Valentine Days, Ini Kata Remaja Kita
ilustrasi. int

PEKANBARU (RA) - Hari Valentine yang banyak diikuti oleh sebagian orang di dunia, dan termasuk Indonesia juga ada yang ikut-ikutan karena tak tahu sejarah mendapat tanggapan dari sebagian masyarakat.

“Tidak perlulah kita mengikuti hari kasih sayang itu, memangnya kita  harus berkasih sayang pada hari valentine, tentu saja tidak karena kita orang Islam ini rasa kasih sayangnya setiap hari tak terbatas pada hari tertentu," ungkap Adit (22) mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Pekanbaru.

Lanjut Adit, kasih sayang itu ditunjukkan bukan hanya pada satu hari saja, tapi setiap hari, dan lebih penting itu adalah kita menunjukkan kasih sayang kita kepada keluarga, teman maupun sahabat terdekat.

“Hari kasih sayang ini juga menjadi ajang berbuat yang tidak sesuai dengan agama kita, jadi ya hindarilah dan jangan sampai berbuat yang tidak-tidak itu sebelum nantinya tuhan murkah," katanya lagi.

Hal senada juga diungkap oleh Rani (20) yang juga mahasiswa. Ia menilai bahwa hari kasih sayang itu tidak ada dalam ajaran Agama Islam karena bagi orang Islam kasih sayang itu setiap hari. "Meskipun begitu, kita tetap hormati kebudayaan orang lain yang di luar Islam, tapi kita jangan main tiru saja tanpa mengetahui apa makna dari peringatan kebudayaan orang barat itu," tuturnya.

Lain halnya yang dikatakan Rudi (20) seorang mahasiswa juga. Ia menilai valentine itu budaya yang kurang bermanfaat itu budaya orang barat dan bukan budaya Indonesia
dan lebih banyak membawa prilaku negatif bagi yang mengikuti budaya itu seperti perbuatan maksiat yang sangat dilarang oleh agama Islam.

"Walaupun hari valentine itu banyak yang menjadi suatu yang istimewa, boleh-boleh saja, asalkan tetap menjaga perilaku yang hanya akan membawa kita ke arah yang negatif, mending kita bawa diri ke arah positif dengan kegiatan yang bermanfaat," pungkasnya.

Laporan: Muhammad Iqbal
Editor: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index