Heboh Penangkapan Dua Orang Terduga Teroris di Kampar, Polisi, Police Line Dua Unit Rumah

Heboh Penangkapan Dua Orang Terduga Teroris di Kampar, Polisi, Police Line Dua Unit Rumah
Rumah terduga teroris dipasang garis polisi oleh Polres Kampar pasca penangkapan dua orang terduga teroris di Kampar, Selasa (24/10). Foto ig

Riauaktual.com - Dua orang warga terduga teroris ditangkap tim Densus 88 Mabes Polri, Selasa (24/10) pagi di wilayah Kampar, Riau.

Rumah terduga teroris ini berada persis di pinggir Jalan Giam XII, Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu.

Sehingga dua rumah milik terduga teroris di police line (garis polisi) oleh personel Polres Kampar.

Menurut informasi yang dirangkum, kedua terduga teroris berinisial Ww alias Abu Afif, seorang wiraswasta, lahir di Jakarta 9 Juli 1975.

Kemudian seorang tersangka terduga teroris lainnya adalah BST alias Abu Ibrohim, seorang wiraswasta yang lahir di Pariaman pada 18 Juni 1986.

Dari pantauan di lokasi, ratusan aparat kepolisian tampak berjaga-jaga. Salah seorang perempuan diamankan petugas dari dalam rumah tersebut diduga istri dari salah satu terduga teroris.

Tak lama kemudian tim Densus 88 dan Inafis Polda Riau masuk ke dalam rumah terduga teroris melakukan penggeledahan.

Menurut Ketua RT 03, Zainal Arifin mengatakan, pemilik rumah yang di police line tersebut bernama Beni Samsu Trisno alias Abu Ibrohim.

"Selama ini saya tau namanya Beni. Dia baru pindah ke sini sekitar enam bulan lalu. Dia tinggal sama istri dan satu anaknya. Belakangan mereka mau urus surat pindah dari Pasaman Sumatera Barat," kata Zainal pada Riauaktual.com.

Rumah Zainal dengan rumah terduga teroris berhadapan. Namun, dia mengaku selama ini tidak ada melihat kegiatan yang mencurigakan.

Bahkan selama ini Beni juga sering mengikuti kegiatan sosial masyarakat. Sehingga tidak ada satupun hal yang mencurigakan pada rumah Beni tersebut.

"Saya begitu terkejut ada polisi datang bilang teroris di lingkungan warga saya ini," ujar Zainal.

"Saya tak menyangka kalau itu (Beni) benar-benar teroris," imbuhnya.

Senada diungkapkan Hj Nuraida (51). Dia mengaku kaget ketika melihat polisi ramai di dekat rumahnya.

"Awalnya saya liat polisi bersenjata dan memasang garis polisi di rumah Beni. Katanya ada (terduga) teroris. Tapi saya gak tau soal itu," ujar Nuraida.

Dia mengaku sangat kaget dengan peristiwa ini. Apalagi Beni dan istrinya selama ini sering bersilaturahmi ke rumah warga.

"Gak ada saya lihat tanda-tanda mencurigakan pada mereka. Ada juga ikut kegiatan ke masjid," katanya.

Sementara itu, hingga siang sekitar pukul 12.11 WIB. Pihak kepolisian masih berada di dalam rumah terduga teroris.

Belum diketahui apa saja yang dilakukan pihak kepolisian di dalam tersebut. Bahkan awak media belum diperbolehkan melakukan pengambilan dokumentasi. Polisi bersenjata lengkap berjaga di depan rumah terduga teroris tersebut. (ig)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index