Masyarakat Minta Ketua DPRD Kampar Perbaiki Jalan Sukajadi

Masyarakat Minta Ketua DPRD Kampar Perbaiki Jalan Sukajadi
Syafrizal ketika hadir di Masjid Almuhajirin Desa Tarai Bangun. FOTO: Rio

TAMBANG (RA) - Masyarakat Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar mengeluhkan kondisi Jalan Sukajadi yang terletak di RT 001 RW 002 Dusun IV Tarab Mulia. Pasalnya, jalan yang menjadi akses menuju pemakaman umum desa tersebut sejak puluhan tahun yang lalu hingga sekarang kondisinya masih saja memprihatinkan.

Keluhan ini disampaikan salah seorang pemuka masyarakat Tarai, Zulkifli MAg saat acara silaturahmi K3S rayon II Tambang di Masjid Al Muhajirin Jalan Sukajadi yang dihadiri Ketua DPRD Kampar, Drs H Syafrizal MSi pagi tadi, Ahad (10/02/2013).

Guna memeriahkan silaturahmi K3S ini, PDTA Masjid Al-Muhajirin mengadakan acara pengumuman pemenang lomba K3S se-Rayon II.
Dalam acara ini panitia pelaksana mengundang Ketua DPRD Kabupaten Kampar yang disambut antusias oleh semua murid PDTA dan juga warga Jalan Sukajadi Desa Tarai Bangun.

Acara dibuka dengan kata sambutan oleh protokol, Syaiful Bahri SPdi kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh guru pembimbing MDA Al-Muhajjirin Yusmarni dan saritilawah oleh Fitriyati SE.

"Kita berharap perbaikan infrastruktur Jalan Sukajadi yang masih banyak berlobang. Seperti yang  kita ketahui, lebih lurang 700 KK yang ada di Jalan Sukajadi ini setiap rumahnya sudah memiliki sepeda motor. Dengan demikian, tentu setiap rumah sekarang sudah membayar pajak, tapi mengapa jalan yang ada di sini belum dibangun selayak mungkin, maka Pemkab Kampar sangat berdosa kalau uang pajak masyarakat ini tidak dipergunakan dengan semestinya," ungkap Zulkifli di hadapan rombongan Ketua DPRD.

Menanggapi aspirasi dari masyarakat tersebuit, Ketua DPRD Kampar Syafrizal mengatakan, akan memperjuangkan pembangunan di Desa Tarai Bangun meskipun ia bukanlah Dapil dari Desa Tarai Bangun.

"Saya akan mencoba memperjuangkan aspirasi masyarakat, sebenarnya saya sudah berkoordinasi dengan Dapil sini itu ada 10 orang, ketika saya tanya apa mereka tak turun, mereka jawab bahwa ketika kampanye dulu, suara masyarakat di sini katanya ditukar dengan sembako dan uang, sehingga mereka yang Dapil sini tak merasa punya tanggung jawab lagi," pungkasnya.

Laporan: Rio Agusri
Editor: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index