K3S SMK Swasta dan Erlangga Silaturahmi dengan Walikota Pekanbaru

K3S SMK Swasta dan Erlangga Silaturahmi dengan Walikota Pekanbaru
Walikota Pekanbaru Firdaus MT ketika menyampaikan sedikit sarannya saat dialog dengan K3S di Gedung Erlangga Pekanbaru. FOTO: Ade

PEKANBARU (RA) - Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMK Swasta se Provinsi Riau bekerja sama dengan Penerbit Erlangga mengadakan acara silaturahmi dengan Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT, Rabu (23/01/2013).

Ketua K3S SMK Swasta Faisal mengatakan, acara silaturahmi tersebut diselenggarakan guna membicarakan terkait dihapuskannya RSBI, sehiingga untuk sekolah swasta dipastikan tidak akan ada lagi mendapatkan bantuan. Sementara kebutuhan untuk peningkatan mutu pendidikan di SMK yang ada di Kota Pekanbaru dan Riau pada umumnya sangat memerlukan biaya tinggi.

"Seiring dihapusnya RSBI, tidak ada bantuan lagi buat sekolah swasta, dikarenakan terhambat oleh undang-undang. Memang dari tahun 2010 tidak ada lagi bantuan karena ada undang-undang yang mmembuat sekolah swasta tidak mendapat bantuan lagi, harapannya untuk wajib belajar 12 tahun sekiranya dapat bantuan dalam pembiayaan pelaksanaan UN Tahun 2013 ini. Karena pelaksanaan UN SMK tidak lagi dilaksanakan di kelas XII melainkan di kelas XI," kata Faisal dalam sambutannya.

Dalam acara yang dilakukan di gedung Penerbit Erlangga ini tampak hadir Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT, Dirut PT Erlangga Joni Situmorang, Ketua K3S SMK Swasta  Faisal, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Profesor Zulfadil, dan Asisten I Sekda Kota Pekanbaru M Noer yang menjadi juru bicara Walikota karena walikota sedang ada gangguan tenggorokan, serta dihadiri juga oleh para kepala sekolah, wakil, guru SMK Swasta di Pekanbaru.

Menurut Kadisdik Kota Pekanbaru, Zulfadil, mengenai bantuan Pemko Rp250 Ribu persiswa sudah ditiadakan untuk sekolah swasta, alasannya tidak jelas pasti kenapa, mungkin juga dikarenakan APBD. Oleh karena itu untuk tahun depan akan dipelajari lagi kemungkinan APBD ini kenapa tidak dihidupkan kembali bantuan untuk siswa tersebut.

"Tahun ini juga akan ada bantuan untuk rehab ruangan, penambahan kelas, bantuan perpustakaan, tetapi bukan hanya untuk sekolah negeri saja swasta juga dapat. Adapun anggaran untuk itu sekitar Rp20 M lah. Untuk mengintegrasikan daya tampung sekolah swasta dan sekolah negeri, menghilangkan anggapan masyarakat bahwa sekolah baru itu sekolah negeri, dan itu terjadi karena pola penerimaan pesrta didik baru hanya memperhatikan nilai UN anak-anak sehingga terjadi di sekolah negri anak-anak yang nilai tinggi. Sedangkan anak-anak yang tidak mencapai nilai tinngi akan ke sekolah swasta," kata Zulfadil.


Ia juga menambahkan, image sekolah swasta tempat anak yang tidak diterima di sekolah negri harus diperbaiki. Dengan cara di tahun ini untuk sekolah negeri, Kadisdik merencanakan siswa tempatan itu lebih banyak, faktor ekonomi, wilayah dan sebagainya. "Hingga nanti walaupun anak yang nilai UN tidak tinggi akan diterima di sekolah negri, dan anak yang nilainya bagus tapi mapan akan ke sekolah swasta," katanya lagi.

Laporan: Ade Lestari
Editor: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index