Carikan Solusi Ketegangan Masyarakat Terantang, Pemkab Kampar Adakan Pertemuan

Carikan Solusi Ketegangan Masyarakat Terantang, Pemkab Kampar Adakan Pertemuan
Galian C. ist

KAMPAR (RA) - Berbagai ketegangan sosial dalam masyarakat Terantang berindikasi dicairkan setelah keduabelah pihak duduk satu meja di Hotel Ibis Jumat kemarin. Menurut Prof Ilyas Husti selaku Tokoh Tambang dan sekaligus salah satu Tim Penasehat Bupati Kampar, menerangkan pemicu ketegangan sosial tersebut karena tiga hal yakni lemahnya koordinasi pihak terkait secara umum dan khususnya dalam masyarakat Tertantang, kurangnya komunikasi dan silaturrahmi antar stake holder, tokoh masyarakat, Ninik Mamak dan masyarakat.

Sementara itu, dalam forum yang ditajah oleh Forum Masyarakat Kecamatan Tambang (FKMT) Pekanbaru, yang dihadiri diantaranya Prof Ilyas Husti, Elfiandri, Burhan Bur, Alpizar, Edwar S Umar, Yuslim beserta tokoh Tambang dan Ninik Mamak Nan 10 Kenegerian Tambang- Terantang diantarnya H Mudahar Dt Godang kenegerian Tambang, H Anizar Dt Bosau kenegerian Terantang dan, pihak-pihak berseteru antara lain Plt Kades Terantang, Ketua Koperasi Iyo Basamo Hermayulis serta dihadiri oleh Penasehat Bupati Kampar dan Bupati Kampar Jefry Noor yang didampingi Istrinya yang juga sebagai Wakil Ketua DPRD Kampar.

"Isu yang menyatakan saya dibalik Galian C di Terantang itu tidak benar, bagi saya dalam penertiban Galian C di Kampar ada tiga hal yang harus diperhatikan pertama usaha tersebut harus dapat meningkatkan PAD Kampar, kedua dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketiga tidak merusak lingkungan. Saya jelaskan, khusus masyarakat yang tidak punya izin Galian C selama ini harus terhimpun dalam satu Wadah Koperasi, hal ini bertujuan agar kegiatan mereka legal serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui stabilisasi harga," ungkap Jefri Noor di sela-sela acara.

Ditambahkannya, masyarakat harus menyadari bahwa Pasir dan Kerikil Cor merupakan komoditi yang sangat strategis dalam pembangunan di Riau, karena Pasir dan Kerikil yang terbesar berada di Kampar, kalau hal ini tidak diatur dengan baik maka ia tidak menjadi komoditi startegis, dan dampaknya masyarakat pengumpul tidak akan pernah sejahtera karena harga dapat dipermainkan oleh pihak-pihak tertentu. (rilis/ra)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index