Dewan Minta Satker Saling Sinergi Soal Sampah

Dewan Minta Satker Saling Sinergi Soal Sampah
illustrasi (int)

PEKANBARU (RA) - Meskipun Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT telah berupaya maksimal untuk menangani persoalan sampah dalam target kurun waktu 100 hari kerja, ternyata masalah sampah di Kota Pekanbaru masih menjadi topik yang dibicarakan. Sebab, sampah masih menjadi pemandangan setiap hari di seluruh wilayah di Kota Pekanbaru.

Dalam hal ini, Anggota DPRD Pekanbaru Ir Nofrizal MM ketika berbincang dengan RiauAktual.com melalui sambungan selulernya pada Jum'at (28/12/2012) siang tadi, menilai persoalan sampah menjadi rumit di Kota Pekanbaru karena Satuan Kerja Pemerintah Kota Pekanbaru belum menjalankan tugas pokok dan fungsi dengan baik.

"Maka dari itu, menurut saya persoalan sampah ini akan selesai jika Satker yang ada dapat saling bersinergi. Karena sekarang kita bisa saksikan, sampah yang menumpuk itu ada di lingkungan masyarakat, baik di kelurahan maupun kecamatan. Padahal pengolaan sampah ini sudah diberikan kewenangan kepada kecamatan," ungkap Nofrizal.

Dikatakannya, anggaran untuk pengelolaan sampah setiap tahun terus meningkat, seperti pada tahun ini saja, Rp80 Miliar untuk mengurusi sampah dikuras dari APBD Kota Pekanbaru. Dengan demikian, politisi PAN ini menilai alangkah lebih baik jika pengolaan sampah ditenderkan. Sehingga Pemko Pekanbaru tidak akan memikirkan armada sampah, pengelolaan, menjemput sampah, semua sudah dikelolah perusahaan.

"Biaya segitu kan banyak, setiap tahun meningkat. Saya pernah katakan pada masa kepemimpinan Pak Herman dulu, pada waktu itu untuk sampah ini Rp60 M masih, jika pengelolaan ini ditenderkan, sehingga ada yang mengelolah dengan penuh tanggung jawab. Atau jika Satker masih bisa bersinergi, maka bisa saja sampah ini dikelolah LPM, kalau nanti bermasalah, tersendat pengangkutan, masyarakat yang bertanggung jawab," paparnya.

Nofrizal juga menambahkan, wacana Pemko Pekanbaru pada 2013 akan mendatangkan Investor dari luar negeri juga dinilai tidak akan mengurangi persoalan sampah di lapangan. Karena pengolaan sampah yang dilakukan investor tersebut hanyalah pengelolaan akhir saja. Yakni mengubah sampah menjadi tenaga listrik, sementara persoalan sampah di Pekanbaru berawal dari kecamatan ini.

"Sekarang ini persoalannya di kecamatan, investor itu mungkin juga bagus untuk mengubah sampah menjadi listrik. Tapi yang perlu difokuskan di bagian bawah ini, Satker seperti di kelurahan dan kecamatan. Makanya, untuk mewujudkan komitmen walikota 2013 soal sampah selesai, maka Satker ini yang perlu diperhatikan," pungkasnya. (RA1)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index