RIAU (RA) - Dari pencermatan dan pengamatan mata terhadap baliho, spanduk, bahkan iklan di beberapa media yang terpasang pada bakal calon (Balon) Gubernur Riau yang akan maju di Pilihan Gubernur (Pilgub) 2013 mendatang, ditemukan baliho, spanduk yang terpasang yang menggunakan unsur logu Nahdatul Ulama (NU).

Konidisi ini mendapat kecaman keras dari Ketua Rais Surya (Pemimpin Tertinggi) NU Provinsi Riau H Ansyari Nur. Menurutnya, apapun alasan tak ada aturan yang memperbolehkan mengatsanamakan NU untuk kepentingan politik meskipun bakal calon yang akan maju berasal dari NU.

"Perlu dipahami, NU itu tidak berpolitik dan nama NU itu tidak bisa dibawa-bawa pada kepentingan politik. NU tidak bisa ikut terlibat secara praktis dalam kegiatan Pilgub 2013, karena NU adalah oraganisasi sosial keagamaan yang tidak boleh ikut berpolitik, walaupun secara pribadi tidak masalah kader NU ikut berpolitik," ungkap Ansyari Nur.

Ansyari berharap agar baliho, spanduk dan apapun jenis umbul-umbul sebagai sosialisasi balon Gubri yang menggunakan simbol NU, diminta kepada tim masing-masing balon untuk mencabut baliho tersebut. Sebab, NU merupakan organisasi yang tak ingin dilibatkan dalam dunia politik yang akan memecahbelahkan umat.

"Kita harap tim masing-masing calon jangan bawa-bawa nama NU, boleh gunakan masa NU tapi simbol-simbol NU janganlan di bawa-bawa, karena NU ini netral hanya berpihak kepada masyarakat. Kita akan lakukan rapat di balai NU Riau, secara resmi minta supaya baleho-baliho, spanduk calon Gubenur yang maju di Pilkada 2013, yang melatarbelakangi smbol NU dan membawa nama NU diminta tidak digunakan lagi dan diminta untuk dicabut. Kita tidak bisa semena-mena mencabutnya langsung simbol NU dan perlu diberitahukan dahulu, meski yang bersangkutan adalah kader NU, tetap tidak boleh gunakan  simbol NU untuk politik," pungkasnya. ***

Liputan: Tim