Riauaktual.com - Kepala SD Lowokwaru III, Malang, Jawa Timur, dilaporkan ke polisi karena telah menyetrum empat siswanya dengan dalih terapi otak.
Kapolres Malang Kota AKBP Hoiruddin Hasibuan, mengatakan, kejadian bermula saat murid-murid kelas 6 SD usai melaksanakan solat Duha berjemaah di musala sekolah. Ada empat siswa yang gaduh, kemudian ditegur oleh TJ, sang kepala sekolah.
Tak hanya itu, TJ juga mengharuskan keempatnya menjalani terapi otak menggunakan alat yang telah dialiri arus listrik. Masing-masing siswa diminta menginjak satu sisi kabel, sementara TJ menginjak sisi kabel lainnya.
Kepala sekolah kemudian menempelkan testpen ke tangan para siswa secara bergantian, dengan maksud menunjukkan bahwa terdapat aliran listrik di tubuh mereka. Usai menjalani terapi itu, empat siswa masing-masing, RA, MZ, MA dan MK mengaku mengalami pusing.
Hal itu dilaporkan RA, salah serang korban kepada orangtuanya. Tidak terima anaknya diperlakukan tidak wajar, sang ibu mendatangi SDN Lowokwaru III untuk meminta klarifikasi tentang kejadian yang menimpa anaknya.
Karena tidak mendapatkan tanggapan, dia melapor ke Dinas Pendidikan Kota Malang. Lagi-lagi ibu korban tidak mendapat kepuasan, hingga akhirnya mengadukan hal itu ke Polres Malang Kota.
"Petugas memanggil para saksi yaitu korban dan orang tuanya. Selama proses penyelidikan, petugas juga melakukan gelar perkara. Termasuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Malang," kata Kapolres dikutip dari laman Tribratanews, kemarin.
Hoiruddin menjelaskan, kasus ini terus dilakukan penyelidikan. Keluarga korban berjanji akan melaporkan kejadian yang menimpa anaknya pada Selasa kemarin, namun hingga hari ini belum datang.
Saat ini, kata dia, jajarannya masih berusaha menghubungi keluarga korban.
