DPRD Pekanbaru Diminta Berhati-hati Mengambil Keputusan

DPRD Pekanbaru Diminta Berhati-hati Mengambil Keputusan
Pedagang Demo di Halaman Kantor DPRD. Foto:Riki

PEKANBARU (RA) - Aksi demonstari yang dilakukan ratusan pedagang kaki lima (PKL) di gedung DPRD Pekanbaru pada Senin kemarin, ternyata lebih kental nuansa politiknya. Dimana, para pedagang ini merupakan pedagang yang baru beroperasi dan berjualan di lokasi yang terlarang, dalam kondisi ini pula datang sekelompok orang yang memiliki ideologi sosialis untuk menciptakan kekacauan di Kota Pekanbaru dan merangkul para pedagang ini menjadi masa yang akan menentang kebijakan pemerintah.

Hal ini yang ditelusuri oleh anggota DPRD Pekanbaru dari Fraksi Partai Demokrat, Kamaruzaman SH. Berdasarkan data yang diperolehnya, aksi yang dilakukan oleh Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) tersebut perlu diketahui siapa yang menungganginya dari belakang. Sehingga anggota DPRD Kota Pekanbaru yang sempat terjebak ketika melakukan pertemuan dengan SRMI beberapa waktu lalu, hingga mengambil keputusan untuk menyampaikan aspirasi tersebut ke Rapat Badan Musyawarah (Banmus), maka Kamaruzaman mengingatkan agar anggota DPRD yang menerima aspirasi tersebut lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.

"Kita perlu mengetahui siapa sebenarnya dalang dari aksi tersebut, kita tahu ini perilaku dari Agun cs yang menunggangi SRMI. Dia memanfaatkan orang-orang baru yang berdagang untuk melakukan aksi demonstrasi di berbagai tempat di Kota Pekanbaru ini agar tercipta kekacauan. Perlu diketahui juga oleh teman-teman saya yang ada di DPRD Kota Pekanbaru bahwa aksi ini juga dilatarbeakangi oleh PRD (Partai Rakyat Demokrat) yang ideologisnya kekiri-kirian, semua orang sudah tahu itu PRD. Seperti di DKI, sekarang PRD ini sudah tidak dihiraukan lagi oleh teman-teman kita di DPRD DKI, begitu juga di daerah lain, karena masyarakat sudah tahu siapa PRD dan SRMI ini, maka dari itu saat ini menjadi sasaran empuk bagi mereka adalah Kota Pekanbaru, ini harus dipahami oleh kawan-kawan di DPRD agar tidak terjebak oleh aksi yang lebih ke arah kepentingan politik, bukan kepentingan ekonomi," terang Kamaruzaman ketika dikonfirmasi RiauAktual.com melalui selulernya, Rabu (05/12/2012).

Lebih rinci lagi, Kamaruzaman memaparkan bahwa PRD dikenal memang dari dulu bertujuan untuk membuat kekacauan di Indonesia. Sebelum tujuannya tercapai, maka orang-orang yang tergabung dalam PRD tersebut akan terus membuat kekacauan di suatu daerah, dan di Pekanbaru ini merupakan aksi kesekian kali setelah di daerah-daerah lain di Indonesia. Seperti di Kota Pekanbaru, untuk Agun cs, Pemko Pekanbaru telah memberikan tempat untuk dikelola, yakni di Pujasera Arifin Achmad dan Pasar Kodim. Namun, Agun cs ini tidak mampu mengelola bahkan secara sengaja untuk tidak memaksimalkan pengelolaannya.

"Sebab, kalau pedagang ini menggunakan tempat yang disediakan pemerintah dan sukses, maka Agun cs ini akan kehilangan masa. Mereka memang dari dulu dikenal memanfaatkan pedagang dan masyarakat miskin. Ada masyarakat baru datang ke suatu daerah, lalu berdagang atau melakukan usaha lainnya dengan tidak mengikuti aturan yang berlaku di pemerintah daerah itu, di sini mereka masuk, mereka ciptakan situasi seolah-olah pemerintah menzalimi masyarakat mencari nafkah, mereka mengumpulkan sebanyak-banyaknya masa untuk membuat keonaran," tutur Kamaruzaman lagi.

Terkait rekomendasi DPRD Kota Pekanbaru yang memutuskan untuk membawa persoalan tersebut ke Rapat Banmus dan mempersoalkannya kepada Pemko Pekanbaru, Kamaruzaman menuturkan bahwa langkah tersebut harus ditinjau ulang lagi. Sebab, diperkirakan anggota DPRD Pekanbaru yang membuat keputusan tersebut belum mengetahui apa latar belakang aksi pedagang tersebut. Ditambah lagi, pedagang yang melakukan aksi tersebut bukanlah pedagang lama yang telah direlokasi oleh pemerintah di tempat yang telah disediakan, melainkan pedagang yang baru memulai usahanya dan masyarakat pendatang yang baru-baru di Pekanbaru dan dimanfaatkan oleh Agun cs sebagai masa untuk mengacaukan kebijakan pemerintah. Dengan keberhasilan Agun cs merasuki ideologi beberapa individu partai yang ada di DPRD Pekanbaru, maka akan terjadi perbedaan pandangan antara Pemko Pekanbaru dan DPRD Kota Pekanbaru sehingga pemerintah dan masyarakat tak sejalan lagi, hal ini merupakan tujuan dari Agun cs dan PDR serta SRMI yang dipeloporinya.

"Kepada kawan-kawan yang berkoalisi saya minta agar berhati-hati, bahwa koalisi sampai hari ini masih berjalan, artinya koalisi Ayat Cahyadi dan Firdaus ST MT itu masih berjalan dengan baik, ini yang harus dilihat, jangan hanya melihat kepentingan sesaat tetapi kita tak melihat jauh kedepan untuk kepentingan bersama, saya heran lagi bahkan kawan-kawan yang ada di luar koalisi pula yang prihatin dengan koalisi yang ada di dalam jaringan Firdaus ST MT ini, makanya saya minta agar koalisi ini jangan sampai pecah," imbuhnya. (RA1)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index