Riauaktual.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau Rahmat Rahim menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan di daerah itu tercatat sebesar 7,67 persen, angka ini lebih rendah jika dibandingkan secara nasional yang mencapai 10,7 persen.
"Tingkat kemiskinan ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada 2015 yang mencapai 8,82 persen," kata Kepala Bappeda Provinsi Riau Rahmat Rahim di Pekanbaru, Jumat.
Tetapi meski demikian, sebutnya, hal itu tidak setara dengan tingkat pengangguran terbuka di Riau yang tercatat mencapai 7,43 persen dan diketahui justru lebih besar dibandingkan nasional yang berada diangka 5,61 persen.
Kemudian, lanjutnya, saat ini Riau juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang rendah di sektor migas yaitu sekitar 2,87 persen yang disebabkan karena komoditi unggulan seperti migas dan perkebunan menggalami turbelensi ekonomi secara global sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi Riau.
"Oleh sebab itu, sekarang pemerintah Provinsi Riau tengah mencoba mengembangkan daerah pesisir yang diharapkan dapat meminimalkan tingkat pengangguran di daerah masing-masing karena tingkat pengangguran ini tersebar diseluruh daerah," paparnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Riau juga akan mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota yang berusaha mengembangkan daerah pesisir.
"Misalnya di daerah pesisir itu akan dilaksanakan pelatihan atau pembinaan untuk mengembangkan potensi perikanan, kelautan atau yang lainnya, maka pemerintah akan mendukung dari segi pendanaan," ujarnya.
Disamping itu, Pemerintah Provinsi Riau juga memperkuat akses modal melalui BRI dan Bank Riau Kepri, kemudian sektor pertanian melalui perbaikan irigasi untuk meningkatkan hasil pertanian.
"Untuk wilayah 3T, kita dukung dengan pembangunan infrastruktur, tetapi sebenarnya itu bukan kewenangan provinsi, namun provinsi mendukung melalului pendanaan kepada pemerintah kabupaten/kota setempat dan didorong penggunaannya agar tepat sasaran," katanya.
Sumber : antarariau.com