Gaji Buruh di Indonesia Tertinggi, di Kamboja Hanya Rp500 Ribu

Gaji Buruh di Indonesia Tertinggi, di Kamboja Hanya Rp500 Ribu
illustrasi (int)

JAKARTA (RA) - Kalangan pengusaha menentang keras anggapan yang menyebut buruh di Indonesia digaji terendah se-Asia Tenggara. Menurutnya, pengusaha di Indonesia mesti membayar biaya lain-lain selain gaji pokok yang tidak dibayarkan di negara lain.

"Tidak benar itu, gaji buruh kita jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Kamboja dan Vietnam. Kalau sama China kita bisa dikatakan sama," ungkap Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi di Jakarta, Kamis (22/11/2012).

Menurut Sofyan, pengusaha di Indonesia selain harus menanggung biaya makan dan transportasi, asuransi kesehatan, Jamsostek, dan THR. Sedangkan di China, pengusaha tidak dibebankan dengan upah tersebut.

"Di China besar, tapi hanya gaji-gaji saja. Tidak ada itu biaya lain-lain. Makanya kita (pengusaha) harus berhitung itu semua," tambah dia.

Adapun di Kamboja dan Vietnam yang bisa dikatakan negara-negara berkembang, Sofjan menambahkan, upah buruh di Indonesia sangat tinggi. "Di Kamboja itu buruh-buruh mereka hanya digaji Rp500 ribu per bulan," komentarnya.

Oleh karena itu, Sofyan menilai agar buruh logis dan tidak terus menerus meminta kenaikan upah. Apalagi, kenaikan upah yang dituntut sangat tinggi yakni mencapai 40 persen setahun. "Kalau pengusaha besar saya yakin bisa bertahan, tapi kalau usaha UMKM yang strukturnya paling banyak di Indonesia, mereka ini akan gulung tikar," pungkasnya. (RA/okz)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index