RIAU (RA) - Dinas Perkebunan Provinsi Riau bekerjasama dengan pemerintah Belanda menjajaki pengembangan tanaman nipah pada lahan seluas 8.000 hektare di Kabupaten Kepulauan Meranti, karena tanaman itu potensial sebagai penghasil gula aren.
"Untuk tahap awal kerjasama sudah dilakukan mulai dari administrasi dan pencadangan lahan," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulher.
Ia mengatakan itu terkait hasil kunjungan resmi Dinas Perkebunan Riau ke Belanda baru-baru ini, dimana Riau masuk dalam forum agriculture antara lain telah menghasilkan rencana pengembangan sejumlah tanaman perkebunan potensial di Riau seperti coklat, kopi dan nipah.
Menurut dia, kini pihaknya sudah mulai menggencarkan sosialisasi ke petani dan sejumlah persiapan lainnya untuk mendukung suksesnya rencana pengembangan pohon nipah itu.
Ia mengatakan, pohon nipah mudah dikembangkan di Riau yang memiliki banyak lahan payau. Nipah adalah sejenis palem (palma) yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut dekat tepi laut.
Sekitar empat hingga lima bulan sejak keluarnya bunga nipah, tandan bunga tersebut dapat disadap untuk diambil niranya, yakni cairan manis yang diperoleh dari tandan bunga yang belum mekar.
Nira yang dikeringkan dengan dimasak dipasarkan sebagai gula nipah (palm sugar) . Dan nipah potensial dikembangkan karena pengembangan tanaman ini tidak sesulit sawit yang rakus pupuk itu. Untuk hasilnya sebesar 0,5 Hektare luas lahan produksi nipah akan sama hasilnya dengan produksi 4 hektare sawit.
"Nipah potensial dikembangkan sekaligus sebagai upaya diversifikasi tanaman terkait adanya kecenderungan petani di Riau menanam sawit sementara harga sawit terus menurun karena stok pasar internasional melimpah," katanya.
Selain pada areal seluas 8.000 hektare di Selat Panjang, ke depan tanaman nipah ini akan dikembangkan lagi di Kabupaten Rokan Hilir, Indera Giri Hilir, Palalawan dan Kota Dumai.
Nipah sama halnya dengan kelapa, merupakan salah satu pohon yang bernilai serba guna mulai dari daun nipah yang telah tua banyak dimanfaatkan secara tradisional untuk membuat atap rumah yang daya tahannya mencapai 3-5 tahun.
Daun nipah yang masih muda mirip janur kelapa, dapat dianyam untuk membuat dinding rumah yang disebut kajang. Daun nipah juga dapat dianyam untuk membuat tikar, tas, topi dan aneka keranjang anyaman. (prov)
