SIAK (RA) - Jalan buruk menuju pelabuhan Tanjung Buton, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak tidak hanya disorot masyarakat setempat.
Namun, juga dikeluhkan oleh masyarakat Kepulauan Meranti yang melewati jalan itu bila hendak pulang atau mau berangkat ke Pekanbaru.
Menyikapi permasalahan tersebut, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Ardi Irfandi mengatakan, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Satker yang mewakili kementrian di Siak. Kemudian, mereka juga minjamankan alat material untuk perbaikan sementara.
Namun, Ardi menilai ada beberapa persoalan. Seperti intensitas hujan yang tinggi, drainase yang jelek sehingga air meluap ke badan jalan, adanya pembiaran terhadap kendaraan yang melebihi kapasitas, terutama yang membawa cangkang sawit menuju Buton lebih kurang ada 4 quarry cangkang yang beroperasi saat ini.
"Ini perlu disikapi karena bagaimanapun upaya perbaikan akan sia -sia jika hal ini masih dibiarkan," kata Ardi dilansir dari tribunpekanbarucom, hari ini.
Ardi, panggilan akrabnya, juga menyebut pihak propinsi dalam hal ini belum banyak berbuat. "kami sangat berharap dengan propinsi juga," kata dia.
Sementara Kepala Dinas BMP Irving Kahar menyebut pihaknya sudah menyampaikan surat ke Kementerian PUPR. Namun, hingga saat ini belum ada upaya perbaikan. Sedangkan surat itu disampaikan sejak November 2016 lalu.
"Dan alat kita juga sudah bantu meratakan jalan tersebut. Tapi memang perlu perkerasan juga yaitu base "B" karena beban angkutan terlalu berat," kata dia.
