Belanda Selidiki Kekerasan Tentaranya di Indonesia

Belanda Selidiki Kekerasan Tentaranya di Indonesia
Menteri Luar Negri Retno L.P Marsudi dan Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders

NASIONAL (RA) - Pemerintah Belanda tidak akan lari dari tanggung jawab kekerasan struktural yang dilakukan oleh tentara Belanda pada zaman perang dekolonisasi di Hindia-Belanda (nama Indonesia di zaman Belanda), kata Menteri Pertahanan Belanda seperti dikutip beritabelanda.

“Mayoritas tentara Belanda tidak terlibat dalam kekerasan eksrem,” kata Menteri Pertahanan Belanda, Jeanine Hennis menanggapi rencana pemerintah Belanda melakukan penyelidikan besar-besaran terhadap kekerasan yang dilakukan tentara Belanda sewaktu perang kemerdekaan di Indonesia.  

Pekan lalu, pemerintah Belanda memutuskan untuk mendanai penyelidikan besar-besaran menyeluruh tentang kekerasan yang dilakukan oleh tentara Belanda di Indonesia.

“Selama ini Belanda disayangkan selalu sulit untuk membongkar halaman kelam sejarahnya. Saya kira penyelidikan ini merupakan ancang-ancang menuju kepada pengakuan,” kata Harry van Bommel, anggota parlemen Belanda dari partai sosialis SP, partai yang sudah lama menuntut dilakukan penyelidikan.

Menurut hasil penyelidikan yang baru, saat perang kolonial di Hindia Belanda terjadi, kekerasan ekstrem merupakan  hal yang biasa. Pada perang kemerdekaan Indonesia itu sekitar seratus ribu warga Indonesia dan hampir lima ribu tentara Belanda tewas.

Sejarawan Swis-Belanda, Rémy Limpach menjelaskan, tentara Belanda sampai saat mereka hengkang dari Indonesia pada 1949 telah melakukan pembakaran kampung-kampung dan pembunuhan massal di seluruh Indonesia.

Sejauh ini versi resmi pemerintah Belanda menyatakan bahwa kekerasan hanya terjadi sporadis sebagai ekses belaka. Namun hasil penyelidikan ilmiah Limpach di atas menunjukkan bahwa tentara Belanda melakukan pembunuhan dan penyiksaan besar-besaran.

Anggota parlemen dari D66, Sjoerd Sjoerdsma, mengatakan, “Pengakuan terhadap masa silam yang kelam adalah sangat penting bagi kredibilitas kita”.

Dia berpendapat, negara Belanda memiliki kewajiban moral dan politik untuk menunjukkan rasa tanggung jawabnya.

Tidak lama setelah dipublikasikannya laporan Limpach, Menteri Luar Negeri Belanda, Bert Koenders, mengisyaratkan untuk melakukan penyelidikan terhadap ekses yang dilakukan tentara Belanda di Indonesia. Dia langsung menyebut istilah “halaman kelam”di sejarah kita.

Partai liberal konservatif VVD mendesak agar kekerasan yang dilakukan oleh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia juga diselidiki.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index