Keseharian Ketua DPRD Pekanbaru Desmianto, Menyatukan Hati dengan Tempe

Keseharian Ketua DPRD Pekanbaru Desmianto, Menyatukan Hati dengan Tempe
Ketua DPRD Pekanbaru Desmianto

RiauAktual.com - Siapa yang tidak mengenal Desmianto. Ketua DPRD Kota Pekanbaru ini, ternyata memiliki kepribadian yang sangat sederhana. Kalau dilihat sepintas, penampilannya tak ubahnya seperti orang biasa-biasa saja, bukan seorang pejabat.

Sulit berpenampilan menarik, itu yang selalu ia sampaikan. Bak seorang pejabat, kalau dari style, pastilah jauh berbeda dengan pejabat lainnya. Dia mengakui, dari dahulu, Desmianto tak suka berpenampilan wah, glamor, ataupun necis.

“Inilah saya. Dari dahulu, saya tak hobby bergaya. Mungkin, karena saya dari dahulu orang lapangan. Jadi, penampilan bukan terlalu diprioritaskan,” kata Desmianto, ucap di ruang kerjanya baru-baru ini.      

Sebelum menduduki jabatan sebagai wakil rakyat, Desmianto seorang kontraktor. Inilah dasar ia menjadi orang yang memiliki penampilan sederhana. Karena, katanya, kalaulah di lapangan mengenakan pakaian jas, dirasa ada yang ganjil.

Di hari-harinya yang sibuk, di DPRD Kota Pekanbaru, ia selalu tak melupakan makanan yang dia nobatkan sebagai “makanan penyemangat” dikala Desmianto bekerja. Makanan apa? Tempe. Ia, tempe inilah yang selalu ia sajikan di meja kerjanya.

Terkadang, ia rela tak makan nasi di siang hari, dengan syarat, ada tempe untuk ia makan. Ternyata, dari penampilannya yang sederhana, makanannya juga tergolong sederhana pula.

“Saya suka tempe, karena tempe sangat bergizi dan juga dapat mengenyangkan. Dan setiap hari saya makan tempe,” tegasnya.

Ia justru merasa ada yang kurang bila tak ada makan tempe dalam satu hari. Bagaikan teman bekerja, tempe dianggapnya sahabat yang dapat menyemangat dan mengenyangkan. 

Kalau Ketua DPRD Kota Pekanbaru saja tak merasa gengsi dengan memakan tempe, kenapa kita juga merasa malu. Sebab, dengan memakan tempe, bukan berarti hanya biasa dikonsumsi oleh kalangan menengah ke bawah.

Hal ini juga bisa dibuktikan pada sisi lain. Seperti dilakukan oleh restoran mewah bergaya eksklusif yang khusus menyajikan makanan Indonesia dengan gaya penyajian ala Eropa. Yakni, Restoran Oasis di kawasan Raden Saleh, Jakarta.

Restoran yang memasang target pembelinya adalah orang asing atau ekspatriat ini, menyajikan berbagai jenis tempe dan makanan tradisional lainnya. Ternyata, di Jakarta, Restoran Oasis merupakan salah satu pelopor lahirnya restoran berkelas tinggi yang menawarkan makanan Indonesia asli, seperti tempe. 

Akhirnya, pengusaha kuliner lainnya juga membuat usaha restoran mewah yang menyajikan makanan serupa pada tahun 2000-an. Restoran yang didirikan pada tahun 1980-an ini, menyajikan makanan khas tradsiononal sebagai daya penarik konsumen.

Bahkan, tempe juga menjadi makanan idola di Jepang. Tempe buatan Rustono, warga asli Indonesia yang tinggal di Provinsi Shiga, Jepang ini, menamakan kemasan tempenya “Tempe Rusto Made in Japan”.

Makanan ini menjadi populer di Jepang, setelah tempe ini dimasukkan hampir di seluruh supermarket di Negeri Matahari Terbit ini. Rustono menetapkan tempenye setiap 250 gram seharga 500 yen atau sekitar Rp 50 ribu. Kalau di Indonesia, tempe seberat itu kira-kira dihargai Rp 1.000. 

Bagi Desmianto, bekerja demi kepentingan masyarakat, adalah nomor satu, karena jabatan ia saat ini, merupakan amanah rakyat Pekanbaru. Doa keluarga buat dirinya, selalu menyertai dalam memberikan semangat menjalankan amanah masyarakat. Dan tempe, makanan kesukaanya juga sebagai makanan penyemangat dalam ia menjakankan tugasnya sehari-hari sebagai wakil rakyat. (riaubisnis)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index