Wah..Lapak Pasar Jongkok di Hargai Rp1,2juta

Wah..Lapak Pasar Jongkok di Hargai Rp1,2juta
Demo RSMI di depan kantor Wali kota

PEKANBARU (RA)- Para pedagang di pasar jongkok mengeluhkan tingginya bayaran lapak di pasar jongkok yang mencapai Rp1,2 juta.

PKL bahkan menuduh Pemerintah Kota Pekanbaru tidak konsisten dengan kesepakatan semula bahwa lapak gratis yang bayar cuma uang kebersihan dan listrik. Demikian hal ini di katakan oleh Anik salah satu PKL yang ikut demo di Kantor Walikota. Senin (29/10).

Anik juga mengeluhkan bayaran lapak di pasar jongkok bervariasi mulai dari yang termurah Rp400 ribu hingga Rp1,2 juta.

"Awalnya gratis kok sekarang bayar sampai Rp 1,2 juta," teriaknya.

Ia juga menyatakan kondisi pasar jongkok kini juga sepi dari pembeli "Sejak kami pindah jualan kami tak laku," tandasnya.

Kepala Dinas Pasar Kota Pekanbaru Zulkifli saat di konfirmasi terkait bayaran lapak, mengakui tidak benar nilai lapak mencapai Rp1,2 juta

"Memang ada iuran bulanan besarnya Rp450 ribu, uang ini untuk bayar listrik, kebersihan selama sebulan," ujarnya.

Menurutnya besaran bayaran ini di umumkan terbuka dan kalau ada yang membayar lebih pihak pengelola tidak tahu menahu.

"Kan semua tahu besarnya bayaran, makanya jangan mau kalau ada yang minta lebih, laporkan saja mana buktinya siapa yang mengutip," sarannya.

Terkait keluhan pasar yang masih sepi, ia menyarankan agar para pedagang kompak sama-sama berjualan di belakang giand.

"Kalau pedagang kompak pembeli akan datang mencari langganannya, makanya jangan ada di luar ada di dalam," sarannya.

Demo yang di pimpin Antoni Putra selaku koordinator SRMI (serikat rakyat Miskin Indosia) berlangsung 2 jam.

Pkl meminta tetap di ijinkan berjualan di pinggiran jalan HR Soebrantas.  "Kami minta duduk bersama polisi, Dispas. Kami siap bayar retribusi,"ujarnya berorasi.(RA5)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index