PANGKALANKERINCI (RA) – Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD). Diskes Pelalawan mencatat, bahwa sampai bulan Oktober ini sudah ditemukan 83 kasus DBD yang terjadi di seluruh wilayah Pelalawan.
Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyelamatan Lingkungan (P2PL), Diskes Pelalawan, Khairul berkata kasus DBD tertinggi ditemukan di Kecamatan Pangkalankerinci dengan 41 kasus, kemudian Bandar Seikijang 10 kasus, Pangkalankuras II 7 kasus, Kecamatan Langgam dan Kuala Kampar masing-masing 6 kasus, Pangkalankuras I 5 kasus, Kecamatan Kerumutan dan Bunut masing-masing 2 kasus, dan Kecamatan Ukui ditemukan 4 kasus DBD.
Sementara itu, angka tertinggi penderita DBD ditemukan pada Januari yakni 19 Kasus, Februari 21 kasus, Maret 13 kasus, April 6 kasus, Mei 3 kasus, Juli 8 kasus, Agustus 6 kasus, September 6 kasus dan bulan Oktober yang masih berjalan baru ditemukan 1 kasus.
Dari 83 kasus DBD yang ditemukan tersebut, terdapat satu penderita yang diduga terkena DBD meninggal dunia. Terkait hal tersebut, Diskes akan melakukan penyelidikan epidemiologi atau pemanatauan ke lokasi untuk mencegah penyebaran serangan DBD.
Khairul menyebutkan, untuk mencegah penyebaran DBD, kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan dari potensi bersarangnya nyamuk Aedes Agypty sangat penting. Selain itu bagi masyarakat untuk membawa keluarga berobat ke Puskesmas atau rumah sakit bila menemukan gejalan DBD seperti demam panas tinggi, pilek lainnya. Diskes sendiri menurut Khairul sudah mengintruksi seluruh Puskemas untuk tetap siaga 1x24 jam.
“Gerakan 3 M plus yakni menguras, menutup dan mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Sedangkan plus yakni antisipasi seperti menggunakan loution anti nyamuk, racun nyamuk atau menggunakan kelambu," katanya. (JYP)
