Isu Geng Motor Berpotensi Ganggu Ekonomi Riau

Isu Geng Motor Berpotensi Ganggu Ekonomi Riau
BI

RIAU (RA)- Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau menyatakan, isu geng motor berpotensi Ganggu perekonomian Riau.

Pasalnya rasa tidak nyaman di malam hari membuat masyarakat takut keluar malam untuk menikmati kuliner yang di jajakan hampir di tiap sudut kota.

"Meski belum ada studi kasus, namun saya perhatikan belakangan ini bisnis kuliner yang sering buka hingga dini hari, sejak ada geng motor tidak berani buka di malam hari. Saya juga sering perhatikan di seputar lingkungan rumah saya biasanya ada warga yang nongkrong kini sudah tidak  berani," Demikian hal ini di katakan Peneliti ekonomi Madya KPW BI Prov Riau Muhammad Maddjit kepada RiauAktual.com, Minggu (21/10).

Katanya, BI juga memprediksi ekonomi Riau kedepan terutama tahun 2013 meski dalam waspada. Dimana harga-harga komoditas perkebunan mulai turun dan ini perlu di beritahu ke masyarakat agar mereka bisa waspada.

Selain itu kebijakan pemerintah untuk memperketat dan menekan kredit konsumsi dilakukan dengan menaikan nilai DP.

Kata Maddjit, tahun  2013 provinsi Riau akan menggelar pilkada, disini eskalasi politik akan meningkat, dan perlu di jaga. Kondisi politik seperti adanya geng motor, adanya wartawan yang di pukuli, akan menggangu investor untuk investasi ke Riau.

"Wartawan diminta agar memberitakan yang sebenarnya dan berimbang. Apalagi Riau kini pertumbuhan ekonominya lagi bagus-bagusnya. Ini juga di dukung inflasi Pekanbaru yang di perkirakan hingga akhir tahun kurang dari 6 persen," ujarnya.

Terkait pengaruh geng motor ini terhadap ekonomi, ia menerangkan masyarakat Pekanbaru mulai khawatir untuk keluar malam. Ini memang bisa berdampak kepada kegiatan ekonomi kota Pekanbaru

Ia berharap petugas kepolisian tetap meningkatkan pengamanan terhadap aksi geng motor ini.

"Kita bersyukur Kepolisian sigap menumpas geng motor," ujarnya.

Ia juga mencontohkan kini ekonomi nasional mulai melambat dan bahkan pemerintah sudah melakukan koreksi dan  menurunkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2012 dari 6,6 persen menjadi 6,2 persen.

"Kita juga harapkan usai PON agar pertumbungan ekonomi tidak akan turun," tambahnya.(RA)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index