PEKANBARU (RA) - Sebagai seorang abang, seharusnya dapat melindungi adiknya dan memastikan keamanan sedarahnya tersebut. Namun berbeda dengan apa yang dialami salah seorang mahasiswa yang tinggal di Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau berinisial DR (18). Mahasiswi salah satu peguruan tinggi di Riau ini mengalami peristiwa yang membuatnya trauma, yakni dicabuli oleh teman abang kandungnya sendiri di kamarnya.
Kejadian tersebut berawal ketika DR pulang dari kampus pada Kamis (11/10/2012) minggu kemarin sekitar pukul 13.00 WIB. Sesampai di rumah, DR menjumpai abangnya di rumah bersama salah seorang lelaki yang diketahui bernama Ih (18) warga Jalan Matador, Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau.
Beberapa saat kemudian, DR yang telah masuk ke dalam kamar untuk istirahat, abangnya yang berinisial Nf pamit untuk keluar karena ada keperluan. Dalam suasana rumah yang sepi hanya tinggal DR dan Ih maka setan merasuk ke dalam pikiran kotor pelaku, Ih. Secara diam-diam, Ih menyelinap masuk ke kamar korban yang merupakan adik dari sahabatnya sendiri. Setibanya di kamar, Ih menjumpai korban tengah tidur, pelaku langsung meraba tubuh korban di bagian payudara Dr.
Akan tetapi, Dr terbangun dan menangkis aksi tersebut. Namun, Ih semakin bringas, ia mengeluarkan kemaluannya dan meminta korban untuk memegang kemaluannya tersebut. Korban histeris dan menolak permintaan bodoh dari pelaku. Namun, pelaku mengancam korban akan diperkosa kalau tidak memegang kemaluan pelaku, akhirnya dengan terpaksa, korban memegang kemaluan pelaku.
Setelah puas, pelaku meninggalkan rumah korban dan korban juga merasa trauma atas kejadian tersebut. Sempat dipendam selama satu minggu, akhirnya korban menceritakan apa yang dialami korban kepada abangnya. Mendapat laporan tersebut, dua kakak beradik ini melaporkan keajian pencabulan tersebut ke Polresta Pekanbaru pada Kamis (18/10/2012) dini hari tadi sekitar pukul 00.00 WIB.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Arief Fajar Satria SH SIk melalui Wakasat Reskrim AKP BE Banjarnahor SIk membenarkan laporan tersebut. "Saat ini kasusnya masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut," terangnya. (RA11)