Riau Cocok Dikembangkan Padi Impago 3

Riau Cocok Dikembangkan Padi Impago 3
(Ilustrasi int)

RIAU (RA)- Kondisi lahan pertanian di Riau yang mengalami pasang surut, dan tanah gambut tidak semua jenis padi-padian dapat tumbuh dengan baik.

Hanya varietas khusus yang bisa tumbuh dan menghasilkan produksi, meski ada varietas lokal plasma nuktah bernama Karang Duku, Lentik Bamban dan Bujang Berinai kini masih jadi pavorit petani Inhil.

Namun ini masih belum bisa mendongkrak pendapatan petani di khususnya di Indra Giri Hilir karena bibit ini belum bersertifikasi sehingga produksinya belum maksimal.

Agung Kabag Humas PT. Sang Hyang Seri Regional I menyatakan memang hingga kini belum banyak daerah di Riau yang menggunakan bibit berlabel sertifikat. Ini di buktikan masih minimnya permintaan bibit berlabel dari Dinas Pertanian Riau.

Padahal pemerintah dalam program seribu juta ton berasnya tahun 2014 sudah harus terwujud.

"Syarat utama untuk bertani itu ada 3, pertama harus menggunakan bibit bersertifikasi, kedua menggunakan aplikasi pupuk yang berimbang, ketiga bisa menjaga organisme pengganggu, ketika kita bertanam dengan benih berlabel itu jaminan mutu dan kualitas. Karena ketika kita bertanam dengan benih tidak berlabel maka tidak akan terjamin produktifitasnya," urainya.

Terkait ada wacana dalam Kadis Pertanian Inhil akan melakukan kerjasama melalui program BLBI nya, Agung menyatakan siap untuk menyalurkan bibit unggul tahun 2013 nanti.

Terkait varieti yang cocok dengan iklim dan pola air di Riau yang pasang surut Agung menyarankan benih tanaman gogo.

"Memang tidak ada Varieti yang khusus untuk di tanam di Riau, kita hanya menyarankan benih padi Impago 3 Sitobagendi. Bahkan jika memang Riau itu menyukai beras yang Pra, itu ada bibit hibrida SR85, selain itu juga produksinya dua kali lipat," ucapnya

Wiryadi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holti Kultura Inhil. Untuk memenuhi kebutuhan bibit padi di Inhil akan mengirim para penangkar benih ke Subang untuk belajar varietas baru. Untuk tahun 2011 Di Inhil kini ada 46.230 ha luas panen. 

"Kalau petani dapat benih yang bagus maka produksinya akan meningkat," ujarnya.

Katanya dari luas tanam yang kini ada petani hanya mampu berproduksi  4,2 ha ton perhektare. Menurutnya, BLBU menerima total benih sebanyak 126 ton tahun 2011 dari Sang Hyang Seri. Untuk musim tanam 2012 hingga kini benih Inhil belum ada stok baik padi maupun kedelai.

Berdasarkan kendala ini Inhil mencoba melakukan kerjasama dengan Sang Hyang Seri untuk mendapatkan bibit unggul dengan mengirim penangkar benih.

"Saya menargetkan 2013 harus ada 180 orang tenaga pembenihan di Inhil," harapnya.(RA5)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index