KAMPAR (RA) - Satu persatu para kader partai politik di Kabupaten Kampar sudah mulai kangkangi putusan partai, bahkan kader-kader yang biasa disebut dengan militan sudah mulai keluar dari partai menentukan pilihannya masing-masing untuk pemimpin tahun 2017 mendatang.

Sebut saja, Putra Budiman dan Abdul Malik,keduanya merupakan Ketua PAC Gerindra, menyatakan mundur dan menyatakan dukungan kepasangan Bacalon Bupati Amin-Saleh, yang di usung Partai Demokrat dan Hanura.

setelah itu Eka Sumahamid pengurus partai Golkar, menyatakan mundur juga, dengan menyatakan dukungan pasangan Ardo- Khairuddin, Selanjutnya Misra hayati dari ormas sayap NasDem, keluar dari barisan partai, sekarang disusul pula oleh  Abdul Naim.

Pria yang mengaku kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bukan tertarik kepada calon yang diusung partainya, malahan ia lebih dominan kepada bakal calon yang muncul dari luar partai yang diusung, dirinya tertarik dengan sosok Amin. Bahkan terang-terangan siap memenangkan pasangan Amin-Saleh untuk pilkada Kampar 2017 mendatang.

Hal itu disampaikan Abdul kepada wartawan, kemarin, di Kota Bangkinang.

Pria yang bergabung dengan organisasi Sunda-Riau itu berharap sosok Amin yang memiliki latar belakang sebagai mantan santri, dan pernah ditempa di pondok pesantren sebelum melanjutkan pendidikan tinggi di IAIN Pekanbaru (UIN Suska Riau sekarang) berharap memimpin Kampar lima tahun kedepan.

Kendatipun partainya PKS telah menugusung Aziz – Catur sebagai calon pemimpin Kampar untuk tahun 2017 – 2022, namun ia lebih tertarik dengan sosok Muhammad Amin yang pernah dibina di lingkungan pondok pesantren dan di kampus IAIN, Saya kira Amin punya pondasi dari agamanya. Saya tertarik di situ. Saya nilai Amin dari santri punya benteng pertahanan untuk itu,” ulas Naim yang selama ini masih melihat Amin dari baliho yang terpasang.

Setelah ia bertemu langsung dengan Amin, ia menilai sosok Amin punya kharisma, dan mampu membawa perubahan yang lebih baik,harapnya.(malik)