Diduga Aniaya Pedagang Pasar Jongkok, Dewan Minta Kasatpol PP Pekanbaru Dicopot

Diduga Aniaya Pedagang Pasar Jongkok, Dewan Minta Kasatpol PP Pekanbaru Dicopot
Pasar Jongkok HR Soebrantas Panam

PEKANBARU (RA) - Ketua Badan Legislasi (Banleg) DPRD Pekanbaru, Zaidir Albaiza merassa geram atas peristiwa yang terjadi pada sembilan pedagang pasar jongkok Jalan HR Soebrantas Panam, pasalnya penertiban yang dilakukan Satpol PP Pekanbaru beberapa waktu lalu terjadi secara kekerasan yang mengakibatkan sembilan pedagang yang ada di areal eks Pasar Jongkok tersebut babak belur, mulai dari dipukuli menggunakan kayu blokti, ditinju, hingga diinjak-injak.

"Kita minta agar Kepala Satpol PP dicopot saja karena tak bisa menjalankan tugasnya dengan benar. Kita melihat Kepala Satpol PP sekarang ini arogan, penertiban yang dilakukan tidak profesional. Masa dalam penertiban menggunakan kekerasan, seharusnya ketegasan itu tak mesti menggunakan kekerasan karena Pekanbaru ini bumi melayu yang saling menjunjung tinggi kesopanan," ungkap Zaidir ketika dikonfirmasi melalui selulernya, Ahad (14/10/2012).

Sebagaimana laporan masyarakat yang masuk ke meja anggota DPRD Pekanbaru yang juga Ketua Ikatan Sosial Pedagang Pasar Senapelan (ISPPAS) ini, bahwa telah terjadi penganiayaan dalam penertiban pedagang di Jalan HR Soebrantas pada Kamis (12/10/2012) lalu terdapat sembilan orang korban yang dianiaya oknum Satpol PP. Munir (20) mengalami kepala bocor, Riki (22) mengaku diinjak oleh oknum Satpol PP, Tuti (30) lengan dipukul hingga memar, Cici (32) dicekik oknum Satpol PP, Harjon (52) punggung ditendang, Iwan (20) dipukul menggunakan balok kayu, Rafli (42) kondisi perut diinjak-injak, Ari (21), dan Dasril (53) juga dianiaya.

"Saya sebagai perwakilan masyarakat sangat menyayangkan tindakan penertiban yang berubah menjadi kekerasan. Padahal banyak cara lain yang bisa dilakukan, seperti mengajak ketua pedagang untuk berdialog dan pendekatan persuasif, juga melibatkan pemuka masyarakat, serta para pedagang. Inikan tidak, malahan DPRD saja tak pernah dilibatkan dalam penertiban ini," kata Zaidir menyayangkan. (rik)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index