Zulfan: Murid Brutal Disebabkan Perubahan Pola Pendidikan

Zulfan: Murid Brutal Disebabkan Perubahan Pola Pendidikan
Zulfan Sulaiman

PEKANBARU (RA) - Wakil Ketua Fraksi Bintang Nurani Bangsa (BNB) DPRD Kota Pekanbaru, Zulfan Sulaiman menyebutkan, aksi brutal yang terjadi pada generasi bangsa yakni usia pendidikan disebabkan pergeseran pola pendidikan yang terjadi saat ini. Perubahan pola pendidikan tersebut yakni, kurang dihargainya seorang guru dalam mendidik muridnya di sekolah, sehingga seorang murid tidak ada lagi merasa takut kepada guru dan guru juga tidak berani tegas kepada murid yang harus dididiknya.

"Kalau masa kita sekolah dulu, salah kita di sekolah, lalu dijewer oleh guru, sampai di rumah kita tak berani mengadu ke orangtua. Kenapa, karena dulu kalau kita mengadu ke orangtua sampai di rumah, pasti kita kena pukul lagi karena bandel di sekolah. Tapi, kalau sekarang, kalau murid dijewer gurunya, orangtua langsung menuntut dan melaporkan guru, makanya sekarang murid menjadi lebih semena-mena ke gurunya," ungkap Zulfan ketika dikonfirmasi di gedung DPRD Kota Pekanbaru, Jum'at (27/9).

Saat ini, perilaku murid yang duduk di bangku sekolah cenderung tidak lagi menghormati guruya. Sebab, guru saat ini tidak bisa tegas lagi kepada anak muridnya. Seperti yang terjadi selama ini, guru sering berurusan dengan hukum karena dilaporkan oleh orangtua murid disaat mendidik murid dengan tegas.

"Seharusnya, orangtua dan guru meski merubah lagi pola pemikiran selama ini. Kepada orangtua, jika anaknya sudah berada di sekolah, maka tanggung jawab terhadap anak itu berada pada guru, maka orangtua harus mempercatakan sepenuhnya anak ini ke guru, kalau memang bandel, silahkan dipukul," paparnya.

Mantan anggota Komisi III yang membidangi pendidikan tersebut yang saat ini duduk di kursi Komisi IV DPRD Pekanbaru menambahkan, tindakan tegas terhadap murid yang melakukan tindakan kriminal dan brutal yang mencelakai orang lain harus diberikan hukuman tegas. Kepada orangtua juga tidak dibenarkan untuk mengajukan banding guna meringankan hukuman anaknya tersebut.

"Karena, tak mungkin untuk menjatuhkan sanksi kepada murid ini selalu aparat kepolisian yang turun tangan. Dalam hal ini, guru sangat berperan guna memberikan pelajaran kepada muridnya yang menyimpang. Maka dari itu, kepada guru juga kita harapkan, agar selalu memantau aktivitas dari anak muridnya ini. Jangan sampai terjadi tauran, gabung dalam geng motor dan tindakan kriminal lainnya, kalau ketahuan, sekolah yang akan memberikan sanksi tegasnya kepada murid bersangkutan," imbuhnya. (RA1)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index