PEKANBARU (RA) - Sebuah penelitian yang dilakukan pada 1000 perempuan mendapati, bahwa sikap pesimistis telah memicu tekanan darah dan kadar kolesterol. Disisi lain perempuan yang memiliki sikap optimis cenderung mengalami penurunan peluang terkena risiko penyakit jantung sebanyak 9 persen dan kematian sebanyak 14 persen.

Kondisi tersebut ditengarai merupakan respon fisik alami terhadap perasaan tertekan, depresi ataupun stress yang berkepanjangan. Selain itu pada diri perempuan dengan optimisme tinggi, akan lebih cepat sembuh dari penyakit daripada perempuan yang menghadapi sesuatunya dengan pesimis.

Dr Hillary Tindle dari Fakultas Kedokteran University of Pittsburg menyatakan bahwa "mayoritas bukti menunjukkan bahwa sikap negatif secara terus menerus sangat berbahaya bagi kesehatan, dalam diri orang yang bersikap negatif, terdapat enzim kimia yang dilepaskan dalam tubuh yang dapat menambah risiko penyakit jantung. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti mengapa hal ini dapat terjadi. Maka dari itu perempuan optimis cenderung lebih awet muda dari usia sebenarnya.

Kebiasaan hidup sehat akan mendorong sikap optimis dalam diri seseorang. Berinteraksi dengan orang-orang yang baik, dan bisa menjadi contoh teladan agar dapat melakukan segala sesuatunya dengan proporsional. Berbagi, bantu-membantu serta sikap toleransi dalam bersosial akan membantu mengurangi beban perasaan yang biasa muncul pada diri perempuan saat menghadapi permasalahan. Sikap terbuka tentunya terhadap pasangan, serta keluarga dan menjauhi kebiasaan merokok, minum alcohol, makan makanan bergizi akan menjauhkan dari sikap pesimisme. (RA/Icc)