Sepekan Ramadhan Suara Petasan Masih Terdengar

Sepekan Ramadhan Suara Petasan Masih Terdengar
ilustrasi

PEKANBARU (RA) - Sepekan Ramadhan, suara letusan petasan masih saja terdengar di mana-mana. Padahal, pemerintah kota Pekanbaru dan aparat penegak hukum telah melarang petasan selama Bulan Ramadhan.

Candra salah seorang warga, Cipta Karya, Tampan, mengaku sangat kesal dengan aktivitas anak yang sudah di luar kendali atau keterlaluan, apalagi hal itu mengganggu masyarakat yang beribadah shalat tarawih di dalam masjid malam hari.

"Bagaimana mungkin bisa beribadah dengan tenang dan khusuk, sedangkan anak-anak sangat ribut di luar menghidupkan petasan," ujar warga Cipta Karya, Tampan, ini.

Menanggapi persoalan tersebut, Anggota DPRD Pekanbaru Mulyadi Anwar, menyayangkan masih maraknya petasan mewarnai bulan Ramadhan tahun ini, selain menimbulkan suara yang bising, Mulyadi mengaku hal tersebut mengganggu ketenangan pada saat beribadah.

"Sebenarnya main petasan ini bukan bagian tradisi umat Muslim dalam menyambut Bulan Ramadhan. Main petasan malah efeknya bisa berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain,” ucapnya kepada wartawan, Selasa (14/6)

Oleh sabab itu politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menghimbau kepada para pedagang kembang api agar tidak menjual petasan atau mercon. Dikhawatirkan petasan menimbulkan celaka. Terlebih lagi yang berukuran besar, itu sifatnya seperti dinamit yang dapat merusak serta mencedrai orang yang berada di sekitarnya.

Selain menghimbau, Mulyadi juga meminta pihak berwajib melakukan razia. "Jika ditemui pedagang yang menjual petasan atau mercon lakukan penyitaan," tegasnya

Kepada orang tua, zaidir berharap untuk tidak mudah mengizinkan anak-anaknya bermain petasan. Pasalnya, banyak orang tua yang berdalih ingin membuat anaknya senang lantas mengizinkan anak-anaknya menggunakan bahan berbahaya seperti petasan. (DWI)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index