PEKANBARU (RA) - Masyarakat Riau tampaknya harus waspada. Karena marak terjadinya aksi pencurian dengan kekerasan (curas) menggunakan senjata api (senpi). Hal ini juga menimbulkan banyak pernyaatan bahwa senpi sudah banyak beredar dan bisa digunakan oleh masyarakat biasa. Atau mungkin saja, ada oknum aparat yang juga ikut bermain.
Kapolda Riau Brigjen Pol Suedi Husein melalui Kabid Humas AKBP Anggaria Lopis mengatakan bahwa senpi yang digunakan perampok adalah senpi rakitan yang bukan diedarkan dari Polri. Selain itu, polisi tidak mengetahui data-data terkait senjata rakitan tersebut.
"Polri tidak lagi mengizinkan jual-beli senjata kepada masyarakat sipil. Dan pistol-pistol itu adalah pistol rakitan yang dirakit oleh oknum-oknum tertentu," jelasnya, Selasa (18/9).
Dijelaskan Kabid, perampok mungkin saja menggunakan air shoft gun untuk melakukan aksinya. Atau lebih parah lagi, senjata mainan. "Tetapi, mental korban kalau sudah melihat senjata sajakan sudah takut. Dan aksi seperti ini sering terjadi. Dan umumnya, target utama mereka adalah toko emas yang ada di desa-desa," kata kabid.
Untuk itu, terkait senjata rakitan menjadi PR bagi kepolisian untuk mengusut tuntas peredaran senjata rakitan. "Ini sudah menjadi PR besar bagi kami (polisi-red) untuk mengungkap pabrik senjata rakitan. Dan tentunya, kami tidak akan membiarkan hal ini terus terjadi. Dan masyarakat juga harus berhati-hati," tegas Kabid.
Begitu juga apabila hal tersebut dilakukan oleh oknum aparat. Polda Riau tentunya tidak segan-segan untuk menangkapnya. "Kalau oknum aparat, pastinya akan kita tangkap juga," tegas Kabid lagi. (RA9)