ROKAN HULU (RA) - Seekor lumba-lumba air tawar atau pesut yang sempat viral muncul di Sungai Rokan ditemukan mati mengapung di perairan Surau Munai, Desa Rambah Hilir Timur, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Bangkai satwa dilindungi itu pertama kali ditemukan nelayan setempat. Temuan tersebut langsung menghebohkan warga karena pesut merupakan hewan langka yang keberadaannya jarang dijumpai di wilayah tersebut.
Kepala Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru Rahmat Hidayat membenarkan temuan tersebut. Pihaknya langsung menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
"Tim kami sudah berada di lapangan dan sedang melakukan proses evakuasi," kata Rahmat, Senin (15/12/2025).
Rahmat mengatakan, pihaknya masih menelusuri penyebab kematian pesut yang sebelumnya sempat terlihat berenang di Sungai Rokan beberapa hari lalu dan menjadi perhatian masyarakat.
"Penyebab kematian masih kami dalami. Dugaan sementara bisa karena kondisi kesehatan, mengingat sungai ini bukan habitat alaminya," ujarnya.
Berdasarkan catatan LKKPN, pesut atau lumba-lumba Indo Pasifik umumnya hidup di perairan pesisir, muara sungai, dan sekitar pulau. Kemunculannya jauh ke hulu Sungai Rokan dinilai tidak lazim.
"Kemunculan di Sungai Rokan Hulu yang cukup jauh dari habitat alaminya bisa disebabkan beberapa faktor, seperti adanya gangguan di perairan hilir, ancaman kesehatan, atau keterbatasan pakan sehingga satwa tersebut bergerak ke hulu," jelas Rahmat.
Kematian pesut ini menambah daftar satwa dilindungi yang ditemukan mati di Kabupaten Rokan Hulu. Sebelumnya, seekor harimau Sumatera juga ditemukan mati setelah terjerat di wilayah Rokan IV Koto.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan satwa dilindungi, baik dalam kondisi hidup maupun mati, agar dapat ditangani sesuai prosedur konservasi.