Elevasi PLTA Koto Panjang Masih Berada di Level Aman

Elevasi PLTA Koto Panjang Masih Berada di Level Aman
Waduk PLTA Koto Panjang

PEKANBARU (RA) - Aktivitas Waduk PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar pada Sabtu pagi (13/12/2025) berlangsung relatif tenang.

Debit air yang masuk ke waduk tercatat menurun, seiring dengan berkurangnya aliran keluar melalui turbin. Meski begitu, manajemen memastikan kondisi waduk tetap terkendali.

Manager PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah menyebutkan hasil pemantauan pukul 07.00 WIB menunjukkan elevasi berada di angka 76,65 mdpl.

"Posisi ini sedikit lebih rendah dibandingkan sehari sebelumnya yang tercatat 76,70 mdpl," jelasya.

Penurunan tersebut sejalan dengan debit air masuk dan keluar yang kini sama-sama berada di angka 119,21 meter kubik per detik.

"Sebagai perbandingan, pada Jumat pagi, inflow dan outflow masih berada di level 310,79 m³/detik," ungkapnya.

Dikatakannya, fluktuasi tersebut masih tergolong normal dalam siklus operasional waduk dan tidak berdampak pada keamanan maupun kinerja pembangkit listrik.

“Kondisinya masih aman. Debit memang turun, tapi elevasi tetap terjaga,” ujarnya.

Manajemen PLTA juga kembali menegaskan bahwa pembukaan pintu pelimpah tidak dilakukan secara sembarangan. Spillway baru akan dibuka apabila elevasi melampaui 83,00 mdpl dengan inflow minimal 1.000 m³/detik, atau melalui mekanisme early release berdasarkan analisis teknis.

Early release mempertimbangkan sejumlah faktor, mulai dari prakiraan curah hujan BMKG hingga posisi elevasi terhadap kurva Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW).

Selain itu, langkah tersebut juga dapat diambil jika pembangkit mengalami gangguan operasional atau ketika elevasi turun hingga di bawah 73,50 mdpl.

Dengan kondisi saat ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang tidak jelas sumbernya.

“Kami akan terus menyampaikan perkembangan secara resmi dan berkala,” pungkasnya. 

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index