PEKANBARU (RA) - Mantan Direktur SPR Trada, Bemi Hendrias, diberhentikan dari jabatannya. Meski tak lagi menjabat, Bemi meninggalkan jejak cerita penuh perjuangan saat menakhodai perusahaan daerah yang sempat terpuruk keuangan itu.

Bemi ditunjuk menjadi direktur pada 5 Agustus 2024, di saat kondisi SPR Trada sedang "kering kas".

"Saat saya masuk, posisi Trada lima tahun terakhir bersaldo minus. Kita hidup dari utang kepada SPR Langgak," ujar Bemi, Selasa (14/10/2025).

Namun situasi mulai berubah ketika Bemi membuka komunikasi dengan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD). Dari sana, SPR Trada mendapat hibah modal yang menjadi titik balik kebangkitan keuangan perusahaan.

"Alhamdulillah, dengan bantuan LPHD, kita punya modal untuk diputar. Target kami waktu itu bisa memberikan dividen ke induk sebesar Rp2 miliar," katanya.

Meski kini tak lagi di kursi direktur, Bemi berharap direksi baru bisa melanjutkan tongkat estafet dan membawa Trada lebih mandiri.

"Setiap pemimpin anak perusahaan harus inovatif, mampu melihat peluang, dan mengantisipasi penurunan. Saya yakin direksi baru lebih kreatif dan bisa menjaga kekompakan tim," ungkapnya.

Bemi juga menyinggung tantangan yang ia hadapi selama menjabat, mulai dari hubungan dengan masyarakat adat hingga dinamika bersama LSM dan media.

"Direktur yang baru ini saya tahu orang humas, jadi sudah biasa menghadapi berbagai persoalan. Saya yakin dia bisa membawa Trada lebih maju," tutupnya.