NASIONAL (RA) - Penceramah kondang Mamah Dedeh melakukan klarifikasi pemberitaan sejumlah media massa soal ceramahnya yang terkesan menyerang salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, saat acara Isra Mi’raj di kawasan Pasar Minggu, Senin, (25/4).

“Saya membaca di media yang sangat mengejutkan dan mengagetkan saya. Ternyata banyak kalimat-kalimat saya ceramah saya yang dalam tulisan tadi tidak sama dengan apa yang saya sampaikan kemarin,” kata Mamah Dedeh saat konferensi pers di Jalan Kutilang Depok, Jawa Barat, Selasa (26/4/2016).

Ia mengakui berbicara seputar kepemimpinan, namun sindiran tersebut untuk siapapun yang disebut sebagai pemimpin.

“Kemarin saya hanya menyampaikan karena saya dalam rangka ber-Isra Mi'raj, saya menyampaikan tentang Isra Miraj. Di tengahnya karena berbicara soal kepemimpinan sekaligus saya menyentil tentang kepemimpinan,” tuturnya.

Menurut Mamah Dedeh, banyak calon pemimpin sering datang mengunjungi Majelis Taklim untuk meminta dukungan, namun ketika terpilih mereka lupa.

“Kemudian saya sampaikan dulu, saya katakan yang namanya calon pemimpin datang ke taklim-taklim karena memang di taklim- taklim banyak emak-emak. Mereka dengan ramah tamah dengan senyum yang manis dengn janji yang manis. Begitu terpilih mereka tak datang lagi,” ujarnya.

Melanjutkan klarifikasinya itu, Mamah Dedeh kemudian mengaku melihat Yusril saat pengajian waktu itu dan berharap Yusril tidak termasuk seperti pemimpin yang hanya pandai mengumbar janji.

“Saya kemudian saat itu nengok ke Bang Yusril saya bilang ‘Bang Yusril Insya Allah tak seperti itu, karena bang Yusril umat Islam, waktu sambutannya pun ayat Islam begitu bagus beliau sampaikan,” jelasnya.

Mamah Dedeh selanjutnya berpesan pada Yusril agar tidak lupa setelah terpilih. Sebab, kata dia, rakyat suka didatangi oleh pemimpin yang dekat dengan rakyat.

“Tidak ada sedikitpun Bang Yusril buat janji bagi kami rakyatnya. Hanya menyampaikan bagaimana perhatian dengan rakyat dan seterusnya. Makanya saya pesan tolong nanti Bang Yusril seandainya terpilih jadi pemimpin terus datang kepada rakyat, karena rakyat suka didatangi oleh pemimpinnya,” paparnya. (rimanews)