PEKANBARU (RA) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Riau menggencarkan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan volume transaksi digital. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian daerah melalui digitalisasi pembayaran.

Kepala Kantor Perwakilan BI Riau, Panji Achmad, menyatakan bahwa digitalisasi pembayaran menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama melalui sektor UMKM.

"QRIS tidak hanya diperuntukkan bagi pelajar atau mahasiswa, tetapi juga pelaku UMKM. Mereka dapat memanfaatkan QRIS untuk transaksi perdagangan, ritel, hingga ekspor lintas negara," Ujar Panji Senin (18/08/2025).

Hingga Agustus 2025, jumlah pengguna QRIS di Riau telah mencapai sekitar 1,2 juta dengan volume transaksi mendekati 40 juta. BI Riau menargetkan pertumbuhan transaksi QRIS sebesar 80 persen dan penambahan jumlah pengguna sebesar 30 persen pada tahun ini.

Panji menegaskan bahwa keterlibatan UMKM sangat vital karena sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian daerah.

Dengan adopsi QRIS, pelaku UMKM di bidang pangan, fesyen, dan produk olahan dapat memperluas jangkauan pasar, tidak hanya di Pekanbaru, tetapi juga ke wilayah lain di Indonesia bahkan hingga mancanegara.

"QRIS memungkinkan transaksi yang lebih cepat, aman, dan efisien, sehingga meningkatkan daya saing UMKM," tambahnya.

Dalam gelaran Pekan QRIS Nasional 2025, BI Riau bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau, perbankan, Bank Pembangunan Daerah (BPD), serta dinas terkait. Sebanyak 50 UMKM turut berpartisipasi, dengan seluruh transaksi diarahkan menggunakan QRIS.

Meskipun pembayaran tunai masih diterima, BI Riau menekankan prioritas penggunaan QRIS untuk mendorong transformasi digital di sektor UMKM.

Kegiatan ini menjadi wujud komitmen BI untuk mempercepat adopsi pembayaran digital, sekaligus mendukung UMKM agar lebih kompetitif di era ekonomi digital.

#ekonomi #Riau