Harga Karet Mulai Naik, Petani Mulai Berharap

Harga Karet Mulai Naik, Petani Mulai Berharap
ilustrasi

TELUK KUANTAN (RA) - Kurang lebih lima tahun belakangan ini harga karet di Indonesia khususnya di Kabupaten Kuansing mengalami penurunan. Namun beberapa minggu belakangan ini harga karet mulai merangsak naik meskipun belum sesuai dengan harapan.

Dengan kenaikan harga karet tesebut, mayoritas petani yang menggantungkan hidupnya pada penghasilan karet mulai banyak berharap. Dari keterangan yang diperoleh, yang mana sebelumnya harga karet Rp 5.000 per kilogram saat ini menjadi Rp 6.000 hingga 7.000 per kilogram. Sementara harga karet kering sudah mencapai Rp 8.000 hingga 9000 per kilogram.

Salah seorang petani karet Ijul warga Kopah mengaku cukup lega terkait kenaikan harga karet ini. Namun ujarnya, meskipun harga karet tersebut sudah mulai naik, tetapi harga tersebut masih jauh dari yang sewajarnya.

Namun demikian lanjutnya, warga petani khususnya yang mata pencahariannya tergantung menakik karet, sudah mulai berharap agar harga karet tersebut terus naik hingga batas sewajarnya.

"Sebenarnya petani tidak banyak berharap mahal, sekitar Rp 10.000 hingga Rp 12.000 saja sudah bersukur, dan saya yakin masyarakat akan kembali rajin menyadap karet," ujarnya.

Lanjut Ijul, jika harga karet tidak ada peningkatan maka petani akan mencari sumber mata pencaharian lain seperti menambang emas/PETI. "Sebaliknya, jika harga karet naik maka kegiatan PETI yang selama ini dilakukan petani, secara berangsur-angsur akan ditinggalkan," katanya.

Setali tiga uang, Ali warga Jaya Kopah menyebutkan, pada saat harga karet murah, banyak petani karet yang beralih aktifitas seperti mendompeng emas dan pekerjaan lain, hal tersebut karena penghasilan karet tidak mampu menghidupi keluarga.

"Jangankan membiaya sekolah anak, untuk memenuhi kebutuhan makan saja tidak cukup," ujarnya.

Namun demikian Ali juga bersukur karena masih ada kebun sawit 1 HA sebagai pelarian sumber kehidupannya. Jika tidak ada ujar Ali barang kali juga akan ikut mendompeng emas.

Ali juga mengaku, telah berencana akan menebang kebun karet miliknya untuk diganti dengan kebun sawit, tetapi dengan adanya isu harga karet akan mengalami kenaikan, dirinya kembali pikir-pikir untuk menebang karet.

Laporan : AM

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index