PEKANBARU (RA) – Provinsi Riau kembali diselimuti kekhawatiran akibat meningkatnya jumlah titik panas (hotspot) yang terpantau di wilayahnya.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kamis (24/7), terdeteksi 207 titik panas di Riau. Menjadikannya provinsi dengan jumlah hotspot tertinggi di Pulau Sumatera hari ini.
"Total titik panas di wilayah Sumatera tercatat sebanyak 621 titik, dan Riau menyumbang jumlah terbanyak, yakni 207 titik, kemudian disusul oleh Sumatera Utara 188 titik," ungkap Gita Dewi S, Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru.
Gita menyebutkan, 207 titik panas di Riau tersebar di 6 kabupaten. Dengan titik panas terbanyak terpantau di Kabupaten Rokan Hilir, yakni berjumlah 110 titik.
"Titik panas lainnya terpantau di Rokan Hulu 63 titik, Pelalawan 20 titik, Bengkalis 6 titik, Siak 6 titik dan Kampar 2 titik," ujarnya.
Dari total tersebut, BMKG mencatat bahwa tingkat kepercayaan hotspot bervariasi. Sebanyak 20 titik berada pada kategori tinggi, 37 titik kategori sedang, dan 150 titik lainnya berada di kategori rendah.
Titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi perlu menjadi perhatian serius karena berpotensi mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di Rokan Hilir dan Rokan Hulu yang mendominasi jumlah hotspot hari ini.
Kondisi ini menjadi kewaspadaan dari berbagai pihak, mengingat musim kemarau masih berlangsung dan potensi penyebaran api cukup tinggi.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan maupun aktivitas yang dapat memicu percikan api di wilayah yang rentan terjadinya karhutla.
