Current Date: Selasa, 04 November 2025

Kalaksa BPBD Kampar: 30 Kasus Karhutla Ditemukan, Mayoritas di Karya Indah Tapung

Kalaksa BPBD Kampar: 30 Kasus Karhutla Ditemukan, Mayoritas di Karya Indah Tapung
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar terus mengintensifkan upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

KAMPAR (RA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar terus mengintensifkan upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), menyusul peningkatan jumlah kejadian yang tercatat hingga awal Juli 2025.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kampar, Drs. Agustar, M.Si, menyampaikan bahwa hingga 3 Juli 2025, tercatat 30 kejadian karhutla di wilayah Kampar, dengan mayoritas terjadi di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, yang melibatkan lahan gambut seluas sekitar 30 hektare.

“Hari ini kami kembali menurunkan sembilan personel lengkap dengan peralatan untuk melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi,” ujar Agustar, Jumat (4/7/2025) di Kantor BPBD Kampar.

Ia menjelaskan, karakteristik lahan gambut menjadi tantangan tersendiri dalam proses pemadaman. Kebakaran di lahan jenis ini cenderung tidak memperlihatkan nyala api di permukaan, namun menghasilkan asap tebal dari dalam tanah, sehingga proses pemadaman memerlukan waktu lama dan intensitas tinggi.

“Kalau lahan gambut tidak tergenang air, maka api bisa tetap hidup di dalam. Pemadaman tidak cukup hanya di permukaan, harus sampai ke dalam untuk memastikan tidak muncul api kembali,” jelasnya.

Agustar juga mengungkap bahwa satuan tugas (satgas) karhutla terdiri dari unsur pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten telah aktif melakukan koordinasi dan penanganan.

Bahkan, satgas udara Provinsi Riau telah mengirimkan helikopter water bombing ke beberapa titik rawan.

“Untuk kejadian di Karya Indah, penanganannya juga melibatkan TNI, Polri, dan masyarakat. Saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh Polres Kampar,” tambah Agustar.

Selain di Tapung, kebakaran juga terjadi di Desa Binamang, Kecamatan XIII Koto Kampar, pada hari sebelumnya, dengan luas lahan terbakar sekitar 1,5 hektare.

Proses pemadaman dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Pusdalops-PB BPBD Kampar bersama masyarakat.

Peralatan yang dikerahkan meliputi satu unit mobil angkut, mesin pemadam Mini Strike, tangki air, dan sejumlah peralatan pemadam lainnya.

Kalaksa BPBD Kampar mengimbau masyarakat, terutama pemilik lahan atau korporasi, untuk tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apapun, mengingat dampaknya yang sangat merugikan.

“Kabut asap akibat karhutla bukan hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga mengancam aktivitas penting, termasuk jadwal penerbangan. Beberapa hari lalu, asap karhutla bahkan sempat mengganggu operasional Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru,” ujar Agustar.

Ia menekankan bahwa kerja sama masyarakat sangat diperlukan dalam upaya pencegahan.

“Kami harap semua pihak dapat memahami risikonya dan aktif melaporkan jika menemukan titik api di wilayah masing-masing,” tutupnya.
 

#Kebakaran Lahan #Kampar

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Pilihan

Index

Berita Lainnya

Index