JAKARTA (RA) - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati menekankan pentingnya pembentukan ekosistem ekonomi kreatif yang komprehensif dari hulu ke hilir agar masyarakat di seluruh Indonesia dapat berkarya sekaligus menikmati hasil karya tersebut.
Ekosistem ini diperlukan 5 tahun ke depan secara menyeluruh dari hulu ke hilir agar masyarakat di mana pun mereka berada di Indonesia dapat berkarya dan menikmati hasil dari karya-karya tersebut.
"Kita perlu untuk adanya sistem itu, karena sudah dari periode yang lalu ditetapkan bahwa hak cipta, kekayaan intelektual mereka itu bisa digunakan sebagai jaminan, sebagai agunan,” kata Rahayu melalui keterangan tertulisnya, Minggu (15/6/2025).
Legislator yang akrab disapa Sara ini menyoroti pentingnya peran lembaga keuangan dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif, termasuk dengan memanfaatkan hak kekayaan intelektual sebagai agunan.
“Kita perlu perbankan itu get with the program. Jangan sampai kita ketinggalan dengan daerah-daerah di negara-negara lain, yang sudah memberikan pengakuan sangat luar biasa, dan menggunakan karya-karya anak bangsa mereka masing-masing sebagai soft power. Seharusnya kita juga bisa melakukan hal yang sama,” katanya.
Ia mengingatkan juga bahwa penguatan pariwisata tidak cukup hanya mengandalkan destinasi semata, melainkan harus terintegrasi dengan pengembangan ekonomi kreatif seperti kerajinan, seni pertunjukan, hingga produk budaya. Sebab dari temuannya, ke manapun berwisata, akan selalu ada produk budaya seperti suvenir dan pertunjukan.
“Yang harus dikembangkan dari sektor ekonomi kreatif, salah satunya dilakukan oleh Ambon dan Maluku adalah dari segi musik. Itu menjadi fokus utama dan saya rasa sangat luar biasa jika itu bisa dikembangkan lebih,” ujarnya.
