KAMPAR (RA) - Dalam rangka mempererat hubungan sekaligus membangun komunikasi yang konstruktif dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Bangkinang, Alexander Lisman Putra, turun langsung menyapa para warga binaan di lapangan Lapas Bangkinang, Selasa (3/6/2025).
Didampingi Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) M. Hasan serta jajaran regu pengamanan, kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi yang penuh keakraban sekaligus sarana penyampaian pesan-pesan penting menyangkut kedisiplinan, ketertiban, dan upaya menciptakan situasi kondusif di dalam lapas.
Dalam arahannya, Kalapas Bangkinang menegaskan komitmennya dalam menindak segala bentuk pelanggaran, khususnya penyalahgunaan narkoba dan kepemilikan handphone ilegal.
"Saya ingin mengingatkan kepada seluruh warga binaan, jauhilah segala bentuk pelanggaran seperti narkoba dan handphone ilegal. Jika terbukti melanggar, kami tidak akan segan mengambil tindakan tegas, termasuk kemungkinan pemindahan ke Lapas Nusakambangan," ujar Alexander tegas.
Selain menekankan aspek kedisiplinan, Alexander juga mengajak seluruh WBP untuk menjaga kerukunan, kebersihan, dan kesehatan lingkungan hunian sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
"Anggaplah Lapas ini sebagai rumah kalian untuk sementara waktu. Maka jagalah kebersihan kamar, diri pribadi, serta lingkungan sekitar. Hidup bersih itu membawa kesehatan dan kenyamanan bersama. Ingat, kebersihan adalah sebagian dari iman," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kalapas mendorong para warga binaan agar aktif mengikuti berbagai program pembinaan, baik yang bersifat kepribadian maupun kemandirian. Keaktifan ini, menurutnya, menjadi salah satu indikator penting dalam evaluasi pembinaan narapidana.
"Partisipasi aktif dalam program pembinaan akan sangat memengaruhi penilaian dalam SPPN. Hal ini berkaitan langsung dengan hak-hak integratif seperti remisi dan integrasi sosial. Maka manfaatkanlah setiap kesempatan ini sebagai upaya membangun perubahan positif dalam diri kalian," jelas Alexander.
Ia juga menambahkan bahwa pendekatan persuasif seperti ini menjadi bagian dari strategi keamanan yang mengedepankan sisi kemanusiaan.
"Kami ingin menanamkan motivasi dan semangat kepada para WBP agar terus belajar, memperbaiki diri, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Di balik pagar ini, masih ada harapan dan kesempatan untuk menjadi insan yang lebih berkualitas," ucapnya mengakhiri.
