Wali Kota Sebut Ahok Suka Aneh-aneh Ngomongnya

Wali Kota Sebut Ahok Suka Aneh-aneh Ngomongnya
ahok

NASIONAL (RA) - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mencibir warga Pasar Ikan yang pilih tinggal di perahu bak main sinetron dan menjadi mata-mata. Ucapan Ahok, sapaan Basuki, membuat warga marah.

Warga Pasar Ikan, Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara tidak terima dengan pernyataan Ahok, sapaan Basuki. Mewakili Ahok, Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, meminta maaf. Dia berdalih bosnya itu memang suka melontarkan pernyataan aneh.

"Taulah gubernur kita seperti itu suka aneh-aneh juga ngomongnya. Nanti saya bilang pak, itu warga saya. Saya enggak bilang warga saya menjarah," ujarnya di dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi A terkait nasib warga Luar Batang di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (15/4).

Dalam kesempatan yang sama, dia menegaskan pihaknya sudah mengirimkan surat edaran soal penertiban yang dilakukan pemprov. Surat pemberitahuan itu sudah tiga kali dikirimkan. Walaupun, Rustam mengakui, fasilitas rumah susun masih belum memadai.

"Kemudian mengenai di sana sini fasilitas rusak ya dari perumahan bisa menambahkan. Di masjid itu yang posko, saya mau tau jumlah dan status kependudukannya. Tapi ya kalau enggak ada KTP ga bisa dapat rusun," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, memilih menjadi manusia perahu. Padahal, warga yang memiliki KTP DKI Jakarta akan diberikan rumah susun. Ada tiga rusun yang disediakan. Rusun Rawa Bebek, Rusun Marunda dan Rusun Kapuk Muara.

Warga yang memilih menetap di atas kapal itu menilai, unit rusun yang diberikan Pemprov DKI ukurannya kecil dan kurang laik. Mendengar komentar warga, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mau ambil pusing. Dia bahkan menantang seberapa lama puluhan warga itu bertahan hidup di atas kapal.

"Ya enggak apa. Lama-lama dia juga hilang sendiri. Biarin saja dulu, nanti juga kapok," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (13/4).

Ahok curiga ada motif dibalik sikap puluhan warga itu. Dugaannya adalah mereka tinggal di atas perahu hanya untuk mengintai penataan Pasar Ikan dan permukiman disekitarnya.

Jika dinding turap guna menormalisasi kali yang rencananya bakal digarap Pemprov DKI rampung, Ahok menengarai puluhan warga itu akan menduduki lahan itu lagi.

"Dia bukan mau tinggal di perahu. Dia lagi mau ngintai. Nanti kalau sudah sheet pile dia mau injek lagi di atas," terangnya. (merdeka.com)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index