PEKANBARU (RA) - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit untuk periode sebulan ke depan melalui rapat yang digelar pada Selasa (22/4/2025).

Salah satu poin utama dalam rapat tersebut adalah penetapan Indeks K sebagai dasar perhitungan harga TBS sawit.

Indeks K untuk mitra plasma ditetapkan sebesar 92,54 persen, naik tipis dibanding bulan sebelumnya yang berada di angka 92,09 persen. Sementara itu, Indeks K untuk mitra swadaya turun sedikit menjadi 92,65 persen, dari sebelumnya 92,72 persen.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau, Defris Hatmaja, menjelaskan bahwa fluktuasi indeks K dipengaruhi oleh sejumlah variabel, termasuk biaya produksi di perusahaan-perusahaan mitra.

"Banyak faktornya. Ada perusahaan yang melaporkan kenaikan biaya produksi, ada juga yang menurun. Rata-ratanya yang menjadi dasar penetapan Indeks K," jelas Defris.

Indeks K sendiri merupakan rasio antara harga Crude Palm Oil (CPO) dan kernel yang diterima perusahaan dengan harga referensi internasional. Nilai indeks ini menentukan besaran porsi harga TBS yang diterima petani sawit, terutama mitra plasma dan swadaya.

Penetapan harga ini menjadi acuan resmi di Provinsi Riau selama satu bulan ke depan, dan berlaku bagi seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit serta petani mitra.

Selain Indeks K, rapat tersebut juga menetapkan harga cangkang sawit untuk periode yang sama. Harga cangkang mitra plasma mengalami penurunan sebesar Rp 1,43/kg, dari Rp 21,32/kg menjadi Rp 18,89/kg.

Sementara itu, harga cangkang untuk mitra swadaya juga turun Rp 0,25/kg, yakni dari Rp 29,33/kg menjadi Rp 29,08/kg.

#ekonomi #Riau