Sudah 2 Kapolda Berganti, di Meranti Tak Kunjung Berdiri Makopolres

Sudah 2 Kapolda Berganti, di Meranti Tak Kunjung Berdiri Makopolres
Kapolres Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad

MERANTI (RA) - Sejak menjadi kabupaten tersendiri memisahkan dengan kabupaten induk Bengkalis pertumbuhan pembangunan maupun ekonomi masyarakat di Kepulauan Meranti nampak bergeliat. Namun sangat disayangkan sejak tahun 2013 hingga kini Makopolres Kepulauan Meranti yang sudah 2,5 tahun berjalan belum terealisasi pembangunannya.

Menurut Kapolres Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terpaksa Polsek disulap menjadi Makapolres sementara. Meskipun perjuangan permintaan pembangunan Makapolres sudah diajukan hingga pergantian 2 orang Kapolda Riau yang juga pernah mengunjungi kabupaten terdepan tersebut. Namun karena keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Meranti yang sangat minim membuat pihak pemkab belum bisa membantu merealisasikan pembangunan.

"Padahal Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan salah satu wilayah terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia yang rawan terhadap penyeludupan maupun sebagai salah satu pintu masuk barang haram narkotika. Selain itu Meranti mempunyai banyak pulau dan diperparah dengan pelabuhan pelabuhan tikus yang tidak bisa terpantau karena minimnya anggota dan belum adanya kesatuan Polisi Air di kabupaten ini," ujarnya, Selasa (12/4/2016).

Hal ini dibuktikannya ketika terungkapnya jaringan narkotika internasional oleh Badan Narkotika Nasional beberapa waktu lalu di Cirebon yang berhasil mengamankan puluhan kilogram narkotika jenis sabu, salah satu akses pintu masuknya dari Kepulauan Meranti.  

Saat ini porsonil polisi yang berada di Kabupaten Kepulauan Meranti baru mencapai 300 personil yang idealnya sebanyak 750 personil.

Lebih lanjut Pandra mengatakan kecolongan pihak Polri dalam memininalisir masuknya barang haram tersebut salah satunya adalah keterbatasan peralatan seperti kapal patroli, karena para mafia selalu bertransaksi di tengah laut dan masuk di pelabuhan pelabuhan tikus.

Bahkan setiap melakukan patroli laut dan memeriksa kapal kapal yang dicurigakan Polres terpaksa meminjam kapal nelayan.

Dirinya berharap kepada pemerintah Indonesia maupun Kapolri, Pemerintah Provinsi Riau dapat bersama sama mencarikan solusi yang kongrit terhadap kekurangan yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti  terutama permintaan pembangunan Makapolres dan Polair. (Dr)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index