Menteri Susi: Indonesia jadi negara maritim terbesar kedua di Asia

Menteri Susi: Indonesia jadi negara maritim terbesar kedua di Asia
susi

NASIONAL (RA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengaku Indonesia sebagai negara penghasil sekaligus eksportir ikan terbanyak ketiga di kawasan Asia Tenggara. Dengan diperkuatnya Sistem Keamanan Kapal Inspeksi Perikanan Indonesia (Skipi) diklaim mampu menaikkan peringkat menjadi kedua sebagai negara maritim terbesar di Asia.

"Dalam 1,5 tahun terakhir, KTA bersama dalam tim yang sangat solid antara PSDKP, TNI AL, Polair dan Kejaksaan telah bahu-membahu mengamankan memerangi kegiatan illegal fishing yang telah menjadikan negara dengan nomor dua di dunia, hanya bisa menjadi nomor tiga eksportir di Asia Tenggara bukan di hanya di Asia," ujar Susi di Jakarta, Jumat (7/4).

Susi menegaskan pengembangan perairan laut bisa merubah masyarakat Indonesia bukan hanya sebagai negara penghasil terbanyak, namun kesejahteraan nelayan bisa meningkat dengan sumber daya ikan yang berlimpah.

"Merubah paradigma bahaya bahari untuk membudidayakan ikan lele, ikan mujair bukan kita tidak ingin membangun aqua culture dengan laut yang kita punya kita harus impor sendiri. Negara luar menguras sumber daya kita. Jangan sampai mereka kembali ke Indonesia," kata Susi.

Padahal, kata dia, perikanan dan kelautan berbeda dengan sektor tambang yang harus memiliki teknologi serta memungkinkan adanya operator atau dikelola oleh pihak asing. Kendati demikian, lanjut Susi, nelayan masih harus bersaing dengan kapal-kapal besar dan kapal pencuri asing.

"Pertambangan baik minyak, batubara, masyarakat rakyat tidak bisa langsung berpartisipasi untuk mengambilnya karena kemampuan, teknologi dan lainnya tidak memungkinkan rakyat kebanyakan tidak bisa mengambil kekayaan tersebut," jelas Susi.

Mantan bos Susi Air menambahkan kebijakan insentif bagi nelayan masih terus didorong pemerintah. "Kalau ikan kita kasih jaring, kapal, itu uang tunai yang mesti kita jaga. Itu uang tunai bagi mereka," pungkas dia. (merdeka.com)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index