Harimau Sumatera Masuk ke Camp Pekerja, BBKSDA Riau Imbau Peningkatan Kewaspadaan

PELALAWAN (RA) – Seekor harimau sumatera masuk ke camp pekerja di area Perizinan Berusaha Pengusaha Hutan (PBPH) Desa Sorek, Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Senin (13/01/2025). Kejadian tersebut sempat membuat panik para pekerja sebelum akhirnya situasi berhasil dikendalikan.

Menurut Kepala Bidang Teknis (Kabidtek) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Ujang Holisudin, insiden ini terjadi karena salah seorang pekerja lupa menutup pintu camp setelah keluar. Hal ini mengundang harimau masuk ke dalam area camp yang diketahui berada di kantong habitat harimau sumatera.

Di dalam camp, terdapat beberapa hewan peliharaan pekerja, seperti ayam dan anjing, yang menjadi daya tarik bagi harimau tersebut. “Harimau masuk karena tertarik mengejar hewan peliharaan pekerja. Insiden ini terjadi di salah satu kantong habitat harimau sumatera,” jelas Ujang Holisudin pada Jumat (17/01/2025).

Para pekerja yang menyadari keberadaan harimau segera mengambil tindakan dengan mengusir satwa tersebut hingga akhirnya keluar dari area camp. Setelah harimau pergi, kejadian ini dilaporkan kepada pihak perusahaan.

Pada 14 Januari 2025, pihak perusahaan memastikan bahwa pergerakan harimau sudah tidak terpantau lagi di area camp, dan situasi kembali kondusif. "Saat ini situasi relatif aman, dan para pekerja dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa," tambah Ujang.

Sebagai tindak lanjut, BBKSDA Riau berkoordinasi dengan perusahaan PBPH untuk mengingatkan para pekerja agar selalu mematuhi standar operasional dan prosedur (SOP) dalam beraktivitas. Hal ini termasuk memastikan pintu camp selalu tertutup untuk mencegah kejadian serupa.

BBKSDA Riau juga mengingatkan agar pekerja tidak melakukan perburuan terhadap satwa yang menjadi mangsa alami harimau, seperti rusa atau babi hutan. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah konflik antara manusia dan harimau.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di waktu-waktu aktif harimau, yaitu sore dan malam hari. Langkah ini penting demi keselamatan bersama serta kelestarian harimau sumatera yang semakin terancam punah," tutup Ujang.

Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan spesies yang dilindungi dan masuk dalam daftar satwa kritis oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Habitatnya terus menyusut akibat deforestasi dan aktivitas manusia, yang membuat konflik satwa dengan manusia semakin sering terjadi.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index