NASIONAL (RA) - Satwa penyu di Pulau Derawan, kabupaten Berau, Kalimantan Timur, terus jadi perburuan. Wakil Bupati Berau Agus Tantomo baru-baru ini telah menginstruksikan jajarannya, menangkap pelaku pemburu penyu di pulau destinasi wisata bahari itu.
Dalam penelusuran perkumpulan konservasi biota laut (BLB) Berau, masyarakat kerap memburu penyu untuk dikonsumsi dagingnya pada perayaan hari keagamaan dan juga peringatan tahun baru.
"Biasanya, penyu diburu dan dikonsumsi dagingnya pada perayaan hari besar, misal malam tahun baru," kata Ketua Perkumpulan Konservasi BLB, Berlianto Daniel, kepada merdeka.com, Rabu (6/4) sore.
Belum lama ini, 29 Maret 2016 lalu, tim Balai Lingkungan Hidup (BLH) Berau, dalam penyisirannya di Pulau Derawan, menemukan 8 butir telur penyu beserta gumpalan darah mirip daging penyu sisik. Di lokasi, juga ditemukan pisau dapur dan sepasang sandal. Diduga pemiliknya buru-buru meninggalkan lokasi, ketika tahu adanya patroli BLH.
"Benar. Temuan itu adalah hal baru ya, biasanya daging dikonsumsi, sekarang diambil telurnya saja. Tahun sebelumnya, oknum masyarakat konsumsi daging penyu, diduga kuat ada di pulau Balikukuk, pesisir dan Maratua, juga di kepulauan Derawan," ujar Berlianto.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Pulau Derawan, Kudarat, menegaskan bersama dengan kepolisian, tim TNI AL beserta Koramil, terus mencari pelaku pembunuh penyu berdasar temuan BLH. Namun dia menepis dugaan, perburuan daging penyu dilakukan warga Derawan.
"Pak Wakil Bupati (Agus Tantomo) sudah menginstruksikan agar semua jajaran, menangkap pelakunya. Sejauh ini, belum ada terdengar adanya oknum masyarakat konsumsi daging penyu," kata Kudarat.
"Kalau soal telur penyu, itu sebelumnya pernah dikonsumsi. Tapi setelah ditetapkannya Derawan jadi konservasi penyu, sudah tidak ada lagi mengkonsumsi telur penyu," klaim Kudarat.
Diterangkan Kudarat, tahun 2007 lalu, dua peristiwa ditemukannya banyak penyu mati terjaring. Juga di Pulau Maratua, yang berada di kepulauan Derawan, juga ditemukan kapal China dari Hainan, memiliki pukat di atas kapal dan banyak penyu terjaring di pukat. "Beberapa tahun ini, muncul lagi. Tapi kalau saya duga, temuan BLH itu, bukan memburu daging penyu, tapi telur penyu," terangnya.
Juga dikonfirmasi terpisah, kepolisian di Polsek Tanjung Batu yang membawahi Pos Polisi Derawan dan Polres Berau terus mengumpulkan informasi, terkait temuan BLH itu. Sejauh ini, belum menemukan titik terang pelaku pembunuh penyu.
"Tentu, kami masih melakukan penyelidikan, terus mengumpulkan keterangan-keterangan," kata Kapolres Berau AKBP Anggie Yulianto Putro, saat dikonfirmasi terpisah. (merdeka.com)