Selamatkan 10 ABK Indonesia, Menlu Retno terbang ke Filipina

Selamatkan 10 ABK Indonesia, Menlu Retno terbang ke Filipina
Menlu Retno bertemu Menlu Filipina

NASIONAL (RA) - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P Marsudi berada di Filipina untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah negara tetangga tersebut, demi menyelamatkan 10 anak buah kapal (ABK) WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Hal ini disampaikan langsung oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir melalui pesan singkat.

Tata, begitu pria itu biasa disapa menuturkan kepergian Menlu Retno ke Filipina untuk intensifikasi komunikasi dan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah di sana.

"Menlu Retno dengan Menlu Filipina di Manila (1/4) intensifikasi komunikasi dan koordinasi terkait penyanderaan 10 WNI," ucap Tata, Sabtu (2/4).

Surat kabar lokal Zamboanga Today, kemarin melaporkan jika 10 ABK itu sudah dibawa ke Provinsi Sulu, setelah sebelumnya mereka berada di Tawi-Tawi. Di Provinsi Sulu, diduga 10 awak kapal itu disembunyikan di rumah kediaman Junior Lahab atau yang biasa disebut Jim Dragon.

Lahab dikenal sebagai pemimpin senior Abu Sayyaf.

Pada Kamis kemarin, Menlu Retno mengatakan upaya penyelamatan terus dilakukan berkoordinasi dengan militer dan pemerintah Filipina. Meski demikian, Menlu Retno tidak bersedia menjelaskan lebih detil.

"Info mengenai kondisi para sandera telah kita peroleh, Kementerian Luar Negeri telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga ABK. Dukungan pemerintah Filipina sangat krusial dan sangat kita perlukan," kata Retno.

Menlu Retno sendiri dengan tegas menyampaikan prioritas utama pemerintah Indonesia adalah keselamatan para ABK.

Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri mendapat informasi ada 10 WNI yang disandera oleh orang yang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf. Kelompok tersebut meminta tebusan sebesar 50 juta peso (setara Rp 15 miliar) kepada pemilik kapal jika mereka menginginkan para ABK selamat.

Kelompok teroris berbaiat pada ISIS itu meminta tebusan paling lambat diberikan pada 8 April mendatang. (merdeka.com)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index