Current Date: Selasa, 05 Desember 2023

Ikut Penggerebekan Polisi, Wartawan Dikeroyok

Ikut Penggerebekan Polisi, Wartawan Dikeroyok
(int)

Wartawan Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Medan, Pandapotan Sitomupul, dikeroyok massa saat ikut penggerebekan sarang narkoba di Jalan Sering, Percut Sei Tuan Deli Serdang, Kamis petang, 30 Agustus 2012.

Menurut Sitompul, ia ikut penggerebekan karena diajak Direktur Narkoba Kepolisian Daerah Sumatera Utara Komisaris Besar Andjar Dewanto bersama wartawan Harian Seputar Indonesia Frans Marbun. "Tanpa pikir panjang akan resiko, saya putuskan ikut bersama sekitar 50 polisi dalam penggerebekan tadi," kata Sitompul kepada Tempo.

Setelah sampai di lokasi terget penggerebekan, Sitompul yang sehari-hari menjabat Kepala Sub bagian Pengembangan Berita RRI, berusaha meliput penggerebekan. Saat tengah menjalankan tugas jurnalistiknya, puluhan warga marah kepada sopir Direktur Narkoba Polda Sumatera Utara.

"Khawatir terjadi penganiayaan, saya menyuruh sopir Direktur Narkoba menjauh dari kerumunan warga. Rupanya warga yang sedang emosi menyangka saya polisi," kata Sitompul.

Sitompul akhirnya dikeroyok dan dipukuli di bagian kepala. Akibatnya, ia terluka sekitar 5 sentimeter di atas telinga kirinya. "Meski saya mengaku wartawan, saya tetap dipukuli," ujar Sitompul.

Beruntung Sitompul berhasil lolos dari kepungan massa. "Polisi berada jauh dari saya saat saya dikeroyok. Saya bersusah payah lolos dari amukan massa," katanya.

Andjar mengatakan 50 polisi dan satu peleton anggota Brigade Mobil menggerebek satu lokasi di Jalan Sering Medan yang selama ini dicurigai sebagai sarang perdagangan narkoba. "Hasilnya kami menangkap delapan orang jaringan pengedar sabu dan ganja beserta barang bukti," kata Andjar kepada Tempo.

Adapun wartawan, ujar Andjar, diajak agar bisa melihat jalannya penggerebekan. "Bang Tompul aman-aman saja meski sempat dikeroyok," ujar Andjar.(tpc)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index