JAKARTA (RA) - Stroke adalah kondisi medis mendesak yang dapat mengancam nyawa dan berdampak pada semua usia. Untuk itu, deteksi dini dan penanganan cepat sangat krusial.
Dilansir dari Okezone.com, Tim Multidisiplin dari RS Siloam Dhirga Surya Medan, termasuk dr. Hendy Million Samin, Sp.S, M.Biomed, Dr. dr. Steven Tandean, M.Kes., Sp.BS, dan dr. Harley Septian, Sp.Rad, Subsp.RI (K), memberikan panduan mengenali gejala awal stroke dan langkah pencegahan.
Mengenali Gejala Stroke: Metode BEFAST
Memahami gejala stroke memungkinkan masyarakat bertindak cepat. Metode BEFAST memudahkan identifikasi tanda-tanda awal:
- B - Balance: Kehilangan keseimbangan secara mendadak.
- E - Eyes: Gangguan penglihatan mendadak, seperti penglihatan kabur atau hilang.
- F - Face: Ketidakseimbangan otot wajah saat tersenyum, hanya satu sisi wajah yang bergerak.
- A - Arms: Kelemahan pada salah satu lengan.
- S - Speech: Kesulitan berbicara atau bicara tidak jelas.
- T - Time: Segera hubungi layanan darurat jika salah satu atau lebih gejala ini muncul.
Selain BEFAST, gejala lain termasuk kebingungan, kesulitan berjalan, dan sakit kepala parah tanpa sebab yang jelas.
Peran Tim Medis Multidisiplin
Penanganan stroke membutuhkan kolaborasi tim medis spesialis, seperti neurologi, bedah saraf, dan radiologi. "Dengan kerja kolektif tim medis dan masyarakat, kami berharap menurunkan angka kejadian stroke dan meningkatkan kualitas hidup pasien," ujar dr. Hendy Million Samin, Sp.S, M.Biomed.
Teknologi Canggih untuk Diagnosis Cepat
Teknologi CT scan dan MRI telah meningkatkan kecepatan dan akurasi diagnosis stroke, yang memungkinkan penanganan lebih tepat dan efisien.
Langkah Pencegahan Stroke
Mengurangi risiko stroke bisa dimulai dengan pola hidup sehat, seperti mengontrol tekanan darah, diabetes, dan kolesterol, serta berhenti merokok dan rutin berolahraga. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat meminimalkan risiko stroke dan menjaga kesehatan optimal.