BENGKALIS (RA) – Warga Dusun Bukit Abas, Kecamatan Batin Solapan, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kasmarni-Bagus Santoso. Mereka mengaku bangga setelah secara resmi menjadi bagian dari Kabupaten Bengkalis pada tahun 2021, setelah sebelumnya menjadi warga Kota Dumai. Penetapan ini sesuai dengan tapal batas yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Saya sangat berterima kasih kepada Kasmarni-Bagus Santoso. Kami senang karena kampung ini mengalami kemajuan pesat sejak bergabung dengan Kabupaten Bengkalis,” ungkap Sugianto, salah satu tokoh masyarakat, dengan penuh semangat.
Calon Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, yang akrab dengan kegiatan blusukan, terus menjalin silaturahmi dan memantau pelaksanaan program pemerintahan agar tepat sasaran. Seusai kampanye dialogis di Desa Tenggayun, Bagus Santoso segera menuju Bukit Abas yang telah tiga tahun menjadi bagian dari Kabupaten Bengkalis. Kini, Bukit Abas termasuk ke dalam Desa Bumbung di Kecamatan Batin Solapan.
“Alhamdulillah, kunjungan ini adalah untuk bersilaturahmi dengan warga Bukit Abas. Saya senang melihat mereka gembira menjadi bagian dari Bengkalis,” kata Bagus Santoso.
Kunjungan Bagus Santoso mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang berkumpul di rumah salah satu warga, Pakde Hemat, sambil berbincang dan menikmati kopi serta keripik pisang buatan lokal. Bagus Santoso berbincang tentang kemajuan di berbagai sektor serta mendengar harapan masyarakat untuk kelanjutan pembangunan.
Dalam pertemuan ini, warga antusias menyampaikan berbagai topik, seperti pembangunan infrastruktur jalan, saluran air, jaringan listrik, kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan program sosial dari Pemkab Bengkalis. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah pembangunan jalan poros desa yang kini sudah rampung dikerjakan oleh Dinas PUPR Bengkalis.
Bagus Santoso kemudian diajak melihat langsung jalan poros desa yang telah selesai dibangun. Jalan ini menjadi akses penting yang menghubungkan Bukit Abas-Temiang-Bandar Laksamana-Tasik Serai Talang Muandau. Meskipun sudah dapat digunakan, masih ada beberapa kendala untuk memastikan ruas jalan ini dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Dari simpang Bukit Abas hingga ke Jalan Amril Mukminin kini sudah tersambung. Akses menuju Bukit Kerikil, Tasik Serai Timur, dan Gurun Panjang juga sudah bisa dilewati kendaraan roda empat,” ungkap Astaga, tokoh pemuda setempat.
Bagus Santoso menambahkan bahwa ia mendapat mandat dari Cabup Kasmarni untuk meninjau langsung kondisi jalan Temiang-Duri yang rencananya akan diperluas. Selain itu, ia juga sedang melakukan pendataan terhadap ruas-ruas jalan yang melintasi perkebunan perusahaan dan kawasan hutan.
“Bu Kasmarni memberi arahan agar pembangunan jalan poros Temiang-Duri ini dapat dilanjutkan. Insya Allah, setelah pendataan lengkap, kita akan lanjut ke tahap teknis, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan,” ujar Bagus Santoso dengan penuh optimisme.
Kepala Dinas PUPR Bengkalis, Ardiansyah, menyampaikan bahwa rencana pembangunan jalan tembus Temiang-Duri akan membutuhkan survei ulang. Jalan sepanjang sekitar 68 km ini sebagian besar masih berupa jalan tanah eksisting yang dikelola perusahaan, sedangkan jalan lingkar timur Duri menuju Gajah Mada Duri sepanjang 20 km sudah dalam kondisi dasar.
“Jika menggunakan jalan luar perusahaan, biayanya mencapai sekitar Rp 2,5 triliun. Namun, jika memakai jalan eksisting perusahaan, biayanya bisa lebih hemat, yaitu sekitar Rp 1,5 triliun,” jelas Ardiansyah.
Sejak Bukit Abas resmi menjadi bagian dari Kabupaten Bengkalis, pembangunan infrastruktur di wilayah ini terus dilakukan. Pembangunan jalan poros di Bukit Abas dilakukan secara bertahap sejak 2022 hingga 2024, dengan metode base yang didanai sekitar Rp 1,5-2 miliar per tahun.
Kunjungan blusukan Cawabup Bagus Santoso turut dihadiri oleh tim relawan, tokoh masyarakat, simpatisan, serta sejumlah warga. Kedekatan Bagus Santoso dengan masyarakat ini diakui oleh warga, terlebih karena ia sebelumnya dikenal sebagai wartawan yang berasal dari Pulau Bengkalis.