Riauaktual.com - Tim Opsnal Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Riau berhasil mengungkap jaringan penyelundupan narkoba antar pulau dalam sebuah operasi dramatis di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru.
Dua tersangka, Ibnu Satya Dharma (32) dan Dini Moolidya (27), ditangkap dengan barang bukti sabu seberat hampir 2 kilogram (kg).
Pengungkapan ini bermula dari kecurigaan petugas keamanan bandara (Avsec) terhadap gerak-gerik kedua tersangka saat melewati pemeriksaan rutin. Kecurigaan tersebut terbukti benar saat Dini Moolidya kedapatan menyembunyikan tiga bungkus plastik berisi sabu di dalam pakaiannya.
Saat diinterogasi lebih lanjut, Dini mengaku bahwa ia tidak beraksi sendirian. Petugas kemudian menahan Ibnu Satya Dharma, yang juga terbukti menyembunyikan narkoba. Setelah diperiksa, ditemukan empat bungkus besar dan tiga bungkus sedang berisi kristal putih diduga sabu yang disembunyikan di celana dekat area sensitifnya.
"Kami berhasil menyita 1.967 gram sabu dari tersangka Ibnu dan 41 gram dari tersangka Dini," ungkap Direktur Narkoba, Kombes Pol Manang Soebeti, didampingi Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Riau, AKBP Boby Putra Ramadan Sebayang, dalam konferensi pers yang digelar Jumat (23/8/2024).
Menurut hasil penyelidikan awal, kedua tersangka berencana untuk terbang ke Jakarta dan melanjutkan perjalanan ke Palu. Ibnu dikabarkan akan menetap sementara di Jakarta, sementara Dini ditugaskan membawa sabu tersebut ke Palu.
"Ibnu diduga menjadi otak di balik peredaran sabu ini dari Bali hingga ke Palu. Saat ini, kasus masih dalam penyelidikan intensif untuk mengungkap jaringan lebih luas, termasuk siapa pemasok utama dan pihak yang memberikan perintah," lanjut Manang.
Selain narkoba, petugas juga menyita dua unit handphone milik Ibnu dan satu unit milik Dini sebagai barang bukti. Kedua tersangka kini telah dibawa ke Polda Riau untuk pengembangan kasus lebih lanjut.
"Kami tegaskan, keduanya hanya teman biasa, bukan pasangan suami istri," tutup Manang.
Kasus ini kini sedang diproses hukum dengan koordinasi pihak kejaksaan, dan diharapkan akan mengungkap lebih banyak terkait jaringan narkoba antar pulau yang tengah marak terjadi.