Riauaktual.com - Anggota DPRD Provinsi Riau Dapil Rokan Hulu, Syamsurizal, mengajak semua pihak yang berkepentingan untuk melakukan edukasi politik kepada masyarakat.
Imbauan ini disampaikan Syamsurizal menyikapi pesta demokrasi yang akan mencapai puncaknya di hari pemilihan Pemilu 2024 nanti, 14 Februari 2024.
Dia pribadi, jelas Syamsurizal, selalu menyempatkan waktu untuk mengedukasi masyarakat, baik di pertemuan formal maupun non formal.
Misalnya ketika reses yang dilakukan beberapa waktu lalu. Disamping menyampaikan tugas pokok dan fungsi dia sebagai Anggota Komisi V, dia juga melakukan edukasi politik.
"Karena kita kan sebagai wakil rakyat, rasanya punya tanggungjawab moral terhadap keberlangsungan sistem Pemilu, dan kita bisa memberi contoh tentang peristiwa-peristiwa di Pemilu lalu," ujarnya, Rabu (6/12/2023).
Kondisi hari ini, jelas dia, masih banyak masyarakat yang belum terlalu memahami esensi dari memilih pemimpin di Pemilu. Akibatnya, pragmatisme di masyarakat saat ini dalam pandangan dia masih cukup tinggi.
"Sehingga, ada banyak pameo di masyarakat, misalnya istilah NPWP (Nomor Piro Wani Piro). Nah, tugas kita adalah menghilangkan pameo-pameo seperti ini," tambahnya.
Caranya, lanjut Bendahara DPW PAN Riau ini, adalah dengan menjelaskan bahwa sistem Pemilu terus dilakukan perubahan, yang tujuannya adalah memastikan Pemilu berlangsung Jurdil dan Luber.
Luber jurdil adalah asas penyelenggaraan Pemilu di Indonesia. Luber jurdil adalah singkatan dari langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Hal ini diatur dalam Pasal 2 UU No. 7 Tahun 2017 (UU Pemilu) yang bunyinya sebagai berikut:
"Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil," demikian bunyi Pasal 2 UU Pemilu.
"Ketika Pemilu tak berlangsung dengan Luber dan Jurdil, maka itu bisa merugikan masyarakat dan juga peserta Pemilu. Karena bisa menghasilkan pemimpin yang tidak sesuai dengan tujuan demokrasi," jelasnya.
Berdasarkan perspektif Agama Islam, kata dia, tidak ada satu hal pun yang luput dari pandangan Allah SWT. Sehingga, siapapun yang berbuat curang, maka kebenarannya akan diperlihatkan oleh Allah SWT di yaumul mahsyar nantinya.
"Jadi, kepada semua peserta Pemilu, mari kita wujudkan Pemilu 2024 yang sesuai dengan cita-cita demokrasi," pungkasnya.***