Riauaktual.com - Tim Mahasiswa Kukerta Universitas Riau (UNRI) telah melaksanakan sosialisasi tentang Pencegahan Stunting dan Bahaya Pernikahan Dini di Desa Api-Api, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membawa perubahan dan mencegah stunting di wilayah tersebut melalui sosialisasi dan pemberian vitamin pada balita dan ibu hamil.
Stunting merupakan masalah serius yang harus diperhatikan oleh masyarakat Indonesia, sebagaimana disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo, karena selain berdampak pada tinggi badan, juga dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan munculnya penyakit-penyakit kronis.
Menanggapi masalah ini, Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang menunjukkan penurunan prevalensi stunting di Indonesia dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022.
Tim Mahasiswa Kukerta UNRI yang terdiri dari Viery Tua Siagian, Irna Panisa, Citra Febriyani, Eva Tesanika Purba, Desrizal Kurniawan, Putri Juniarti Tanjung, Kesya Lantio, M. Khairul Hanif, Gilbert Ernest Siburian, dan Nabila Haq melakukan sosialisasi dengan melibatkan ibu hamil, ibu yang memiliki balita, Pembina Bidan Desa Api-Api, Ibu PKK, serta pemuda-pemudi setempat. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ibu-ibu dan calon ibu-ibu tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang untuk tumbuh kembang anak.
Selain sosialisasi cegah stunting, Tim Mahasiswa Kukerta UNRI juga memperkenalkan inovasi pangan tempatan berupa pengolahan ubi jalar menjadi agar-agar (puding sehat) yang memiliki nutrisi dan gizi yang baik untuk anak-anak dan orang dewasa.
"Pemerintah desa mengucapkan terima kasih, karena telah melaksanakan Kegiatan Pencegahan Stunting. Bukan program pemerintah daerah tetapi program nasional, stunting menjadi perhatian penuh bagi pemerintah. Angka stunting di Kabupaten Bengkalis telah menurun. Diharapkan melalui sosialisasi yang diadakan oleh Mahasiswa Kukerta UNRI, orang tua dapat lebih memperhatikan proses pertumbuhan anak-anak," ujar Edi Ferizal S.Sos.i selaku Kepala Desa Api-api, Jum'at (4/8/2023)
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan dapat lebih memperhatikan proses pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencegah stunting dan bahaya pernikahan dini yang berpotensi mengakibatkan stunting. Semoga kegiatan ini memberikan dampak positif dan menginspirasi upaya lebih lanjut dalam menjaga kesehatan masyarakat dan generasi masa depan.