Bentrok PT DSI dengan Petani Sawit di Siak Kembali Terjadi

Senin, 10 April 2023 | 21:46:41 WIB

Riauaktual.com - Bentrok antara PT Duta Swakarya Indah (PT DSI) dengan petani sawit di Desa Dayun, Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Riau kembali terjadi, Senin (10/04/2023).

Salah satu pemilik lahan, M Dasrin Nasution mengungkapkan, sebelum terjadi bentrok, ada sekelompok orang diduga suruhan PT DSI datang tiba-tiba menyerang sejumlah warga yang berada di lokasi perkebunan.

Kedatangan mereka pun sontak membikin warga ketakutan hingga lari berhamburan menyelamatkan diri.

Mereka diduga berusaha untuk menguasai lahan seluas 1.300 hektare di Kampung Dayun itu.

"Saya tidak tahu apa maksud kedatangan mereka. Sebab datang langsung menyerang. Kayak ada konflik. Karena kita tidak tahu apa-apa, tentu lari," ujar Dasrin.

Akibat serangan membabi buta itu, ungkapnya seorang warga mengalami luka ringan diduga akibat kena pukulan.

"Itu ada warga yang kena pukul tangannya. Kayaknya tadi dia nangis teriak. Sebab ketakutan melihat puluhan orang datang tiba-tiba memakai alat semacam kayu pentungan yang sudah diruncingkan. Mereka datang, langsung memukul, tidak ada bicara apapun. Tentu orang ketakutan," terangnya.

Dasrin menjelaskan, sekelompok orang itu datang menggunakan satu unit mobil, kemudian aksi mereka berhenti usai polisi datang ke lokasi.

"Untung datang Pak Kapolres. Mereka langsung bubar. Suasana di lokasi cenderung kondusif. Namun kayaknya mereka yang menyerang tadi masih berada di seputaran lokasi. Tapi, tadi Pak Kapolres menjamin situasi kondusif," ujarnya.

Kapolres Siak, AKBP Ronald Sumaja didampingi Kasat Reskrim IPTU Tony Prawira meminta agar puluhan orang yang diduga suruhan PT DSI tersebut tidak menduduki pos jaga milik PT Karya Dayun tersebut.

"Saya tidak mau ada konflik. Tolong, semua menahan diri, "kata Ronald Sumaja saat berbincang dengan segerombolan orang di pos tersebut.

"Tolong kalian pindah ke samping sana. Jangan di pos ini. Biar personel kita saja yang di pos ini," ujar pria berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

"Kami akan pindah, tapi mereka (kelompok PT Karya Dayun) juga jangan menduduki pos ini komandan," jawab pria bertato yang diduga suruhan PT DSI tersebut.

"Enggak, kalian di luar sana, kelompok yang satu lagi di dalam kebun. Di luar itu kan lahan kalian. Jadi, jangan ada di dalam pos ini. Kami yang di pos," tegas Kapolres.

Ronald pun meminta agar sejumlah personel yang ada di lokasi untuk berjaga-jaga sampai kondisi benar-benar kondusif.

"Personel kita akan berjaga-jaga di sini, sampai betul-betul situasinya kondusif. Jangan ada gesekan. Perkara sengketa ini kan perdata, jangan sampai masuk pidana," tegasnya.

Mendengar imbauan Kapolres, puluhan orang itu langsung pindah dari pos jaga. Mereka menduduki gubuk reyot yang letaknya tak jauh dari pos itu.

Terkini

Terpopuler